Liputan6.com, Bukittinggi - Sumatera Barat adalah paket lengkap untuk pariwisata, mulai dari gunung, laut, sungai, pulau, dan air terjun. Ditambah lagi kulinernya yang selalu menarik perhatian bagi siapa saja yang melancong ke Ranah Minang.
Salah satu menu yang wajib dicicipi ketika ke Sumbar, yakni Nasi Kapau. Di Bukitinggi nasi kapau merupakan incaran bagi para penduduk lokal, dan juga turis yang berkunjung ke tempat ini.
Spot penjual nasi kapau yang banyak dicari terletak di Pasar Lereng, Los Lambuang Bukittinggi. Lokasinya tidak jauh dari Jam Gadang, ketika pengunjung memasuki kawasan tersebut akan terlihat Pasar Lereng yang terletak di samping Pasa Ateh (Pasar Atas).
Advertisement
Meski tak sama persis, menu yang disajikan pada hidangan nasi kapau tak jauh berbeda dengan rumah makan Minang.
Baca Juga
Nasi kapau memiliki menu wajib yaitu gulai tambunsu dan gulai tunjang, yang selalu dicari oleh pengunjung yang datang ke Los Lambuang.
Hidangan nasi kapau di Los Lambuang, terbilang unik. Lauknya diletakkan lebih rendah daripada yang menjual, lalu Anda akan melihat lauk-lauk ini diambil menggunakan sendok/centong panjang.
Sebelum disajikan, Anda harus memesan dan memilih makanan dahulu, baru makanan akan diambilkan oleh penjual.
Sehingga di warung nasi kapau Anda tidak akan menemukan atraksi bawa piring atau lauk yang semuanya dihidangkan di meja seperti di rumah makan Minang.
Â
Resep Turun Temurun
Di Los Lambuang, ada 11 pedagang yang berjualan nasi kapau, dan semuanya berasal dari nagari Kapau. Kapau sendiri adalah sebuah nama daerah atau tempat yang berada di Bukittinggi.
Orang-orang yang berjualan nasi kapau pun memiliki resep turun temurun yang masih di pertahankan sampai saat ini
Ni Pit, salah satu penjual nasi kapau di Los Lambuang, mengaku sudah berjualan nasi kapau semenjak masih gadis, kurang lebih 25 tahun lamanya.
Menurutnya, sebelum pandemi nasi kapau begitu laris manis bahkan sampai ada yang menelepon untuk memesan nasi kapau tersebut.
Namun, semenjak pandemi, nasi kapau kehilangan setengah peminatnya. "Iya terasa sekali ketika pandemi ini, wisatawan juga tidak terlalu banyak seperti biasa," katanya.
Â
Penulis:Â Debby Aryuliastri Ningsih
Advertisement