Kamar Isolasi Pasien Covid-19 Hampir Penuh, Satgas Bandung Minta RS Tambah Tempat Tidur

Saat ini, ada 1.237 tempat tidur yang digunakan dari total 1.585 tempat tidur di 28 rumah sakit di Kota Bandung atau sudah terisi sekitar 80 persen untuk penanganan Covid-19

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 09 Jun 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2021, 13:20 WIB
RSHS
Petugas ruangan isolasi penyakit infeksi menular khusus tengah mengecek peralatan pelindung untuk mengantisiapsi adanya pasien terpapar virus corona ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jumat, 24 Januari 2020. (Arie Nugraha).

Liputan6.com, Bandung - Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bandung mewaspadai potensi terjadinya kenaikan kasus virus corona dampak atas libur lebaran pada Mei 2021 lalu. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna meminta agar rumah sakit terus menambah ketersediaan tempat tidur guna mengantisipasi lonjakan tersebut.

Menurut Ema, saat ini 28 pimpinan rumah sakit di Kota Bandung diinstruksikan menambah tempat tidur untuk pasien Covid-19.

"Yang jelas sekarang semua rumah sakit diimbau untuk menambah tempat tidur. Jadi itu yang dilakukan pertama," kata Ema di Bandung, Rabu (9/6).

Ema mengatakan, berdasarkan laporan dari layanan kesehatan di Kota Bandung, saat ini terjadi peningkatan di ruang ICU atau Intensive Care Unit. Sehingga, kata dia, rumah sakit perlu mengantisipasi lonjakan dengan menambah kapasitas tempat tidur.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, per Rabu (9/6) ini ada 1.237 tempat tidur yang digunakan dari total 1.585 tempat tidur di 28 rumah sakit di Kota Bandung untuk penanganan Covid-19.

"Kalau isolasi di angka 78,04 persen. Jadi Bandung itu memang sekarang ada pergerakan terutama yang bergejala terutama tempat-tempat ICU. Jadi tingkatannya naik dari yang tadinya biasa sekarang naik yang lebih tinggi," ujar Ema.

Sementara itu, terkait tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, Ema mengatakan penanganan tetap dilakukan secara optimal.

"Kalau ada sumber daya manusianya terpapar, pasti kebijakan paling praktis mereka isolasi mandiri. Kalau gejala berat ya dirawat tapi kalau kita minta yang bergejala sekalipun kalau ringan jangan masuk ke perawatan. Saya pikir dari kacamata medis juga demikian tapi kalau sedang atau berat itu wajib berat," tuturnya.

Sebelumnya, pelaksana harian Direktur Pelayanan Medik, Perawatan dan Penunjang RSHS Bandung Yana Akhmad Supriatna mengatakan, sebanyak 23 nakes di rumah sakit rujukan nasional itu terkonfirmasi positif Covid-19 sepanjang Juni 2021.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya