Begini Cara Mencegah Harimau Masuk Kampung

BBKSDA Riau memberikan tips kepada masyarakat untuk mencegah harimau sumatra kembali lagi ke permukiman di Desa Teluk Lanus, Kabupaten Siak.

oleh M Syukur diperbarui 29 Jun 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 08:00 WIB
Harimau sumatra yang pernah dilepasliarkan oleh BBKSDA Riau setelah berkonflik dengan masyarakat.
Harimau sumatra yang pernah dilepasliarkan oleh BBKSDA Riau setelah berkonflik dengan masyarakat. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau)

Liputan6.com, Pekanbaru - Masyarakat Dusun Tiga, Desa Teluk Lanus, Kabupaten Siak, masih resah dengan kemunculan seekor harimau sumatra sejak akhir pekan lalu. Apalagi sudah dua kambing dan satu ekor anjing menjadi santapan si Datuk Belang.

Tim Wildlife Respon Unit dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah mengatasi konflik satwa dengan manusia tersebut. Selain sosialiasi, petugas juga memberikan beberapa tips agar harimau sumatra menjauh dari pemukiman.

Kabid II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro mengimbau masyarakat tidak membuat perkampungan lengang. Ciptakan beberapa "kegaduhan" di lingkungan agar harimau tidak berani mendekat.

"Buat bunyi-bunyian, misalnya pukul tiang listrik saat siang ataupun malam, jangan sampai suasana kampung lengang," kata Heru, Selasa petang, 28 Juni 2021.

Heru juga mengajak masyarakat agar membuat bau tidak sedap yang tak disukai satwa liar dari hutan. Misalnya membakar obat nyamuk ataupun dupa dalam jumlah besar.

"Satwa liar dari hutan sangat asing dengan bau menyengat seperti itu," ucap Heru.

 

Simak video pilihan berikut ini:


Api Unggun

Bisa juga, tambah Heru, masyarakat pemilik ternak membuat api unggun di sekitar kandang. Api ini harus dijaga dengan baik dan jangan sampai menjalar ke bangunan.

"Api unggun yang terkontrol karena satwa liar bakal menjauh," jelas Heru.

Heru menjelaskan, harimau yang muncul di desa itu berasal dari hamparan Kampar. Lokasi itu masih lebat hutannya dan menjadi habitat harimau sumatra.

Hanya saja, BBKSDA Riau tidak mengetahui kenapa harimau itu keluar dari habitat. Apakah karena faktor berkurangnya pakan sehingga keluar mencari mangsa.

"Mudah-mudahan hanya memangsa dan pergi setelah itu (sekadar lewat)," ucap Heru.

Saat ini, di beberapa titik desa dan kandang kambing sasaran harimau sudah terpasang kamera pengintai. Jumlahnya ada delapan dan petugas berharap kamera bisa menangkap potret kemunculan harimau.

Dari potret ataupun video nanti, petugas akan mempelajari perilaku harimau untuk menentukan langkah selanjutnya. Dari sana, petugas juga akan memperkirakan umur dan jenis kelamin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya