Aksi Sok Jagoan 'Jaik Uban' Bakar Mobil dan Aniaya Sopir di Siak, Langsung Lemas Ditangkap Polisi

Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Polres Siak menangkap Riki Panjaitan alias Jaik Uban. Pria paruh baya itu sebelumnya viral di media sosial setelah membakar truk dan menganiaya sopir Rifnaldo di pinggir Jalan Chevron Kampung Minas Barat, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak.

Emosi pria 54 tahun disebabkan buah sawit miliknya dan warga sekitar sering menjadi sasaran pencurian. Hasil penyelidikan kepolisian, ternyata pelaku salah sasaran karena korban mengangkut panen milik temannya.

Penganiayaan itu sebelumnya dilerai oleh seorang pria yang mengaku sebagai kakak korban. Hanya saja, pelaku tidak peduli bahkan menghardik sehingga kakak korban juga menjadi sasaran.

Kakak korban juga sempat ingin membawa adiknya itu ke Polsek agar diproses jika memang melakukan pencurian. Namun, pelaku dengan arogan ingin membawa korban ke tempat usahanya untuk memberi pelajaran.

"Enggak, ku siksa dulu, aku tanggung jawab ke polsek, ke polsek tanggung jawab mau ke polda pun aku tanggung jawab, ikat-ikat ini," kata pelaku dalam video yang beredar.

Polisi melakukan penyelidikan hingga akhirnya Jaik Uban ditangkap di Polda Riau. Kala itu, pelaku baru saja melapor terkait maraknya pencurian sawit di kebun miliknya dan warga sekitar.

"Satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, sudah diproses di Polres Siak," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Anom Karibianto, Selasa petang, 11 Februari 2024.

Anom menjelaskan, kepolisian mengantongi bukti tersangka memukul dan menendang korban. Perbuatannya dipicu oleh tudingan kepada korban sebagai pencuri sawit.

"Pelaku menduga korban mencuri sawit. Namun, pelaku melakukan tindakan main hakim sendiri, sesuai video yang viral," kata Anom.

Polres Siak masih memburu pelaku lainnya karena penganiayaan tidak hanya dilakukan oleh Jaik Uban. Selain penganiayaan, polisi juga mengusut pembakaran truk yang dikemudikan korban.

"Ada pembakaran mobil di lokasi kejadian tapi masih diselidiki apakah melibatkan pelaku atau tidak," sebut Anom.

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.