Jibaku Pemkab Cirebon Saat RS Nyaris Kolaps Akibat Ketiadaan Oksigen

Pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan dalam menangani lonjakan pasien covid-19 di Kabupaten Cirebon

oleh Panji Prayitno diperbarui 11 Jul 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2021, 14:00 WIB
Upaya Pemkab Cirebon Antisipasi Kelangkaan Oksigen di Rumah Sakit Saat Tangani Covid-19
Sebuah tabung terlihat di tempat pengisian Oxygen Medical di kawasan Jalan Minang Kabau, Jakarta, Senin (28/6/2021). Permintaan pengisian oksigen di agen tabung oksigen di Jakarta alami peningkatan seiring lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi dalam satu pekan terakhir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Cirebon - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terus berkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam upaya menangani pasien Covid-19 di rumah sakit.

Kabag Perekonomian Kabupaten Cirebon, Dedi Samanhudi mengatakan, saat ini pelayanan IGD RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon tutup sementara akibat kekurangan tabung oksigen.

Dedi mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak penyedia tabung oksigen yakni PT Samator agar dapat memenuhi kebutuhan tabung oksigen bagi rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.

Dedi menyebutkan saat kondisi normal, PT Samator memasok tabung oksigen sebanyak 5-8 ton per hari di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).

“Sampai hari ini tidak ada penambahan kuota dan PT Samator akan berupaya menambah pasokan ke pusat,” kata Dedi, Sabtu (10/7/2021).

Dia menjelaskan, tipisnya pasokan tabung oksigen karena permintaan di hulu sedang meningkat. Dia mengaku sudah meminta kepada penyedia tabung oksigen untuk tidak melayani terlebih dahulu industri dan disarankan untuk memprioritaskan bagi kebutuhan rumah sakit.

Dia menyebutkan, RSUD Arjawinangun saat ini membutuhkan pasokan tabung oksigen yang cukup besar akibat banyaknya pasien Covid-19 yang dirawat intensif.

“Kebutuhan 50 tabung oksigen per hari di RSUD Arjawinangun. Sekarang lagi kolaps karena kebutuhan tabung Oksigen di Cirebon meningkat tapi pasokan menurun, dari 100 tabung yang dimiliki RSUD Arjawinangun tapi yang terisi sekarang cuma 30 tabung sedangkan kebutuhan 50 tabung sehari,” ucap Dedi.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini


Instruksi Gubernur Jawa Barat

Upaya Pemkab Cirebon Antisipasi Kelangkaan Oksigen di Rumah Sakit Saat Tangani Covid-19
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat melakukan koordinasi terkait manajemen distribusi oksigen di Kantor PT Migas Hulu Jabar, Kota Bandung, Kamis (8/7/2021). (Foto: Deni/Biro Adpim Jabar).

Meskipun pasokan masih terpenuhi, pasokan tersebut tidak cukup menangani pasien Covid-19. Selain PT Samator, terdapat pula beberapa perusahaan lain penyedia oksigen.

Yakni PT Sariangin, CV Cirebon Gas Indonesia dan Selamet Jaya Gas. Dia meminta perusahaan penyedia oksigen memprioritaskan rumah sakit.

“Selasa depan PT Samator dan anak perusahaan penyedia tabung oksigen lainnya akan kami undang untuk mengantisipasi kekurangan stok oksigen di Kabupaten Cirebon. Sementara satgas oksigen menyarankan rumah sakit untuk siapkan tanki oksigen untuk stok,” papar Dedi.

Kapolresta Cirebon Kombes Arif Budiman mengungkapkan sesuai instruksi Gubernur Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Cirebon diminta menyiapkan gudang oksigen yang nantinya untuk dialokasikan bagi 12 rumah sakit yang tersebar di wilayah Kabupaten Cirebon.

Arif mengatakan, saat ini tim Polresta Cirebon sedang bergerak memantau perkembangan ketersediaan oksigen. Termasuk soal kelancaran distribusi akan dilakukan pemantauan.

“Kalau sudah ada gudangnya pasti akan dijaga dan diamankan oleh kami. Pemantauan ini bertujuan supaya tidak ada tindakan penimbunan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” tutup Arif.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya