Isyarat Baik dari Menprekraf untuk Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Gunungkidul

Menparekraf Sandiaga Uno mengajak pelaku ekraf Gunungkidul mengibarkan bendera merah putih bukan bendera putih.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 28 Jul 2021, 12:34 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2021, 12:28 WIB
Top 3: Gua Pindul Berkabung Bagi si Pemandu Senior
Kini objek wisata Gua Pindul di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ditutup sementara sebagai bentuk penghormatan.

Liputan6.com, Jakarta - Bangkitkan ekonomi sekaligus lapangan kerja, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyusun sejumlah program pemulihan sektor parekraf Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Kabar baik itu disampaikan Menparekraf Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno dalam diskusi virtual dengan Bupati Gunung Kidul, Sunaryanta serta ratusan pelaku usaha Parekraf Gunungkidul pada Selasa (27/7/2021). 

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga juga menampung keluh kesah serta beragam masukan dari para pelaku parekraf. Salah satunya adalah kesulitan ekonomi imbas pandemi Covid-19 yang memaksa mereka mengibarkan bendera putih beberapa waktu lalu.

Menjawab keluh kesah mereka, Sandiaga Uno menegaskan agar semangat dan optimisme harus terus ditanamkan dalam menghadapi situasi saat ini. Para pelaku usaha parekraf diharapkan dapat terus bersemangat untuk tetap berusaha.

“Banyak sekali saudara-saudara kita yang mengibarkan bendera putih, untuk itu kami berkomitmen untuk hadir dan menyiapkan beberapa program yang tepat sasaran dan tepat manfaat bagi para pelaku parekraf Gunungkidul," ungkap Sandiaga Uno.

Bersamaan dengan hal itu, dia pun mengajak para pelaku parekraf untuk mengganti bendera putih dengan bendera Merah Putih sebagai simbol semangat dan bangkitnya ekonomi dari pandemi Covid-19.

"Bendera-bendera itu nantinya akan diproduksi oleh para pelaku ekonomi kreatif yang ada di Garut, sehingga dapat membuka peluang usaha serta memastikan roda perekonomian di sektor ekonomi kreatif di sana dapat terus bergerak,” katanya.

Sandiaga Uno juga menjelaskan pihaknya kini tengah menyusun tahap akhir skema Hibah Pariwisata menjadi menjadi BPUP. Basis data usulan BPUP 2021 didapat dari data BPKM terkait perusahaan di sektor pariwisata yang terdaftar di Online Single Submission (OSS) dan berdasarkan data BPS jumlah tenaga kerja.

“Untuk BIP saat ini on progres tahapannya, tengah memasuki kurasi proposal. Doakan dapat segera selesai dan segera didistribusikan," imbuhnya.

Dana hibah tersebut diharapkan Sandiaga Uno dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan beragam potensi parekraf di Gunung Kidul. Termasuk menjadikan salah satu destinasi wisata sebagai sentra vaksinasi covid-19.

"Ini merupakan langkah yang cerdas untuk membantu percepatan program vaksinasi. Kita ingin memberikan solusi yang konkret yang bisa tereksekusi bagi masyarakat yang membutuhkan, kita sudah melakukan vaksinasi dari sisi sektor kesehatan, dan kita dorong juga program kemanuasiaan dan program sosial,” tutupnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini


Kisah Sedih Gua Pindul

Gua Pindul Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Gua Pindul Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Liputan6.com/Yanuar H)

Usai pemerintah mengumumkan perpanjangan PPKM level 4 hingga 2 Agustus 2021, pengelola destinasi wisata Gua Pindul menyatakan menyerah dan mengibarkan bendera putih.Mereka berharap pemerintah mau memberikan relaksasi bagi pelaku usaha parekraf dengan pengetatan protokol kesehatan.

Menurut data dari Pengelola Kawasan Gua Pindul, sebelum pandemi, destinasi wisata yang populer dengan wisata susur guanya itu didatangi wisatawan mencapai 300.000 pengunjung. Kedatangan pengunjung tersebut secara langsung menggerakan ekonomi masyarakat setempat yang tercatat mencapai 2.005 unit usaha.

Namun sejak Covid-19 mewabah sejak Maret 2020, jumlah pengunjung terus menurun drastis hingga menyentuh angka 10 persen dari jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2019.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya