34 Taman Tematik Untuk Ruang Terbuka Hijau Bakal Dibangun di Kota Makassar

Ruang terbuka hijau saat ini menjadi salah satu lokasi yang paling diminati warga terutama dalam kondisi pandemi Covid-19.

oleh Fauzan diperbarui 18 Agu 2021, 21:59 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2021, 21:18 WIB
Salam Pagi
Taman Macan merupakan salah satu hutan kota yang paling rindang dan tepatnya berada di belakang Balai Kota Makassar, Sulsel. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Makassar menjadi salah satu fasilitas yang diminati masyarakat untuk kegiatan olahraga, apalagi ditengah masa Pandemi Covid-19 yang masih menyelimuti semua daerah di Indonesia. Menyikapi kondisi tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar berencana membangun 34 taman tematik dalam rangka menambah ruang terbuka hijau di Kota Makassar.

Hingga saat ini, luasan RTH tercatat masih sangat minim di Kota Makassar. Berdasarkan data yang diterima Liputan6.com, hanya sebesar 7,48 % dari total luasan Kota Makassar yang berkisar 199,3 meter persegi.

"Saat ini kita masih melakukan pendataan lokasi-lokasinya, khusus tahun ini, enam titik bakal menjadi sasaran pembangunan RTH," kata Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan dan Pemeliharaan RTH DLH Kota Makassar Masri, Senin 12 Juli 2021.

Ia mengatakan ke enam titik itu diantaranya media tengah Jalan Arief Rate, jalur hijau Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Nusantara Baru, Jalan Penghibur, Jalan Penghibur Pasar Ikan dan Jalan Haji Bau Kota Makassar.

"Median itu kita mau tata, sesuai dengan visi misi Pak Wali. Itu restorasi pedestarian dan jalur hijau, itu kita mau tata median tengah dan samping kanan kiri jalan, supaya lebih cantik," kata Masri.

Masri menambahkan, anggara pembangunan 34 taman tematik tersebut telah dirampungkan. Totalnya mencapai Rp4 miliar menggunakan APBD, termasuk di dalamnya anggaran pengawasan.

Selain itu, anggaran untuk sisa taman lainnya juga akan dipadukan bersama dengan dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) perusahaan. Taman dengan skala pembangunan besar akan dialihkan ke APBD, sementara untuk skala kecil menengah akan ditangani CSR. Hal ini dilakukan untuk menghemat anggaran.

"Kalla juga mau bantu kita, playground taman bermain anak, terus titik nol pas tol ujung ada juga dari Pelindo mau dibantu. Jadi kita sisa persiapan tanah saja, administrasi CSR," jelas Masri.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya