Kisah Sakirun, 31 Tahun Mengabdi Sebagai Relawan di PMI Banyumas

Pengabdian Sakirun sebagai relawan tidak hanya di PMI

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 18 Sep 2021, 19:04 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2021, 19:04 WIB
Sakirun mengabdi sebagai relawan di PMI Banyumas selama 31 tahun. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)
Sakirun mengabdi sebagai relawan di PMI Banyumas selama 31 tahun. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)

Liputan6.com, Banyumas - Tanggal 17 September menjadi momen penting bagi lembaga dan orang-orang yang mengabdi dalam Palang Merah Indonesia (PMI). 17 September menjadi tanggal resmi didirikan PMI dengan ketua Mohammad Hatta.

Sakirun, Ketua PMI Kecamatan Lumbir merasa terharu, saat dinobatkan menjadi relawan yang menjadi pengurus terlama di PMI. Ia yang sudah meniati segala sesuatu sebagai ibadah, sehingga ketika tenaga dan pikiran masih diterima oleh masyarakat dia terus berjuang.

"Usia bukan sebagai tolak ukur, meski usia lanjut jika bisa terus dan bermanfaat, sebagai relawan saya akan iklas menjalankan diniati ibadah, semoga bermanfaat sekaligus bekal di akhirat nanti," katanya Sabtu (28/9/2021).

Pengabdian Sakirun sebagai relawan tidak hanya di PMI. Lima tahun terakhir ia juga menjadi pengurus dan anggota Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas.

Meski Sakirun tidak berusia muda lagi, pria kelahiran Lumbir, 14 September 1958 yang beralamat di Desa Cingebul RT 02/08 Kecamatan Lumbir Banyumas tersebut, selalu bisa dibilang dialah orang yang pertama di lokasi, setiap ada kejadian bencana di Kecamatan Lumbir. Ia mengaku menjadi pengurus PMI sejak Tahun 1990.

"Setiap membantu menangani bencana, saya merasa bahwa saya adalah korban, sehingga saya dapat merasakan apa yang mereka rasakan. Karena saya terlahir dari kalangan keluarga tidak mampu, sehingga saya tahu betapa berartinya bantuan orang lain itu," dia menuturkan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Pengabdian Tiada Batas

Donor darah PMI Banyumas. (Foto: Liputan6.com/PMI Banyumas)
Donor darah PMI Banyumas. (Foto: Liputan6.com/PMI Banyumas)

Pensiunan PNS Puskesmas Lumbir yang bekerja dari 1987 hingga tahun 2016 tersebut mengaku senang Bisa membantu orang. Walaupun tidak mengenyam pendidikan tinggi, loyalitas dalam mengabdi dengan sesama patut dan layak ditiru bagi generasi muda.

"Meski PNS, pendidikan saya hanya sampai SMP," terangnya.

Sakirun berharap pada peringatan Hari Palang Merah Indonesia ini, pengurus PMI Kabupaten terus merekrut relawan-relawan muda, mempersolid kekuatan yang ada.

"Mengingat Banyumas sering terjadi bencana, meski tidak diharapkan tetapi sewaktu-waktu bisa terkena bencana," jelas dia.

Relawan relawan muda tersebut menurut Sakirun dapat direkrut dari tingkat sekolah, kuliah dan masyarakat umum. Meski sekarang sudah berjalan tetapi tetap terus dikembangkan.

"Di tingkat SMP-SMA ada Palang Merah Remaja (PMR), tingkat kuliah yaitu Korps Suka Relawan (KSR) dan yang terakhir adalah Tim Suka Relawan (TSR) untuk masyarakat umum mereka dibekali ilmu agar konsisten membantu sesama dalam kebencanaan dan juga donor darah," lanjutnya

Sakirun juga berterima kasih, masih diberi kesempatan, sehingga bisa terus berpartisipasi dan mengabdi menjadi bagian dari PMI Kabupaten Banyumas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya