Pimpin Perolehan Medali, Ini Rekor dan Sejarah Atlet Jabar di PON XX Papua

Kontingen Jawa Barat (Jabar) berpeluang besar menjadi juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 15 Okt 2021, 05:00 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2021, 05:00 WIB
Foto: Geulis, Ini Dia Atlet Cantik Asal Jawa Barat yang Berlaga di PON XX Papua
Sprinter Jawa Barat Tyas Murtiningsih (kanan) memeluk rekan setimnya Erna Nuryanti usai finish pertama pada final lari 100 meter putri PON XX Papua di Stadion Atletik, Mimika Sport Complex. Rabu (06/10/2021). (PB PON XX Papua/Rommy Pujianto)

Liputan6.com, Bandung - Kontingen Jawa Barat berpeluang besar menjadi juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Hingga Kamis (14/10/2021) pukul 10.00 WIB, Jabar masih menjadi pemuncak klasemen perolehan medali dengan merangkum 126 emas, 97 perak, dan 114 perunggu.

Berada di posisi kedua, Jawa Timur yang sudah merangkum 106 emas, 86 perak, dan 80 perunggu. Sedangkan DKI Jakarta menempati peringkat ketiga dengan perolehan medali 100 emas, 87 perak, dan 96 perunggu. 

Prestasi kontingen Jabar di PON Papua tidak hanya soal perolehan medali, tetapi juga rekor-rekor PON dan Asia yang berhasil dicatatkan atlet-atlet Jabar dari beberapa cabang olahraga (cabor). 

Lima pelari Jabar misalnya, berhasil memecahkan tiga rekor sekaligus. Rekor pertama dicatat oleh Halomoan Edwin Binsar Simanjuntak pada nomor lari gawang 400 meter. Peraih medali perak Sea Games itu mencatatkan waktu tercepat 51.33 detik. 

Catatan waktu tersebut pun memecahkan rekor PON yang sebelumnya dipegang pelari Nusa Tenggara Barat (NTB) Andrian dengan waktu 51.83 detik pada PON XIX Tahun 2016. 

Dilansir situs resmi KONI Jabar, Halomoan memang bertekad untuk memecahkan rekor PON selain meraih medali emas. "Saya memang secara pribadi sudah menargetkan untuk bisa memecahkan rekor. Minimal rekor PON dan bisa tercapai," kata Halomoan.

Selain Halomoan, pelari asal Jabar Tyas Murtiningsih juga mampu memecahkan rekor nasional pada nomor lari putri 100 meter yang selama 20 tahun dipegang oleh Irene Truitje dengan catatan waktu 11.74 detik. Sedangkan dalam PON XX Papua 2021, Tyas mencatatkan waktu 11.67 detik. 

Tyas juga turut memecahkan rekor PON nomor 4x100 estafet putri milik DKI Jakarta dengan waktu 45.93 detik di PON XVII Kalimantan Timur 2008. Bersama Raden Roselin Fika, Erna Nuryanti, dan Ulfa Silpiana, Tyas mencatatkan waktu 45,67 detik.

Rekor tidak hanya dicatatkan atlet Jabar dari cabor atletik, tetapi juga atlet cabor angkat berat Susi Susanti yang turun di kelas 52 kg, melampaui rekor Asia dan Rakornas untuk jenis angkatan deadlift yang sebelumnya dipegang oleh Chou Yu Ji dari Cina TPE. Total angkatan Susi untuk jenis angkatan deadlift mencapai 197,5 kg.

Kemudian, Tim Polo Air Putra Jabar akhirnya meraih medali emas untuk kali pertama dalam 50 tahun terakhir. Pada laga final, Tim Polo Air Putra Jabar berhasil mengalahkan DKI Jakarta dengan skor 8-5.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyaksikan secara langsung bagaimana Tim Polo Air Putra Jabar mencatatkan sejarah di Akuatik Kampung Harapan Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura.

Sepanjang pertandingan, Emil bersama kontingen PON Jabar lainnya terus membunyikan alat tradisional bambu untuk memberikan semangat kepada Tim Polo Air Putra Jabar dari tribun penonton. 

Rekor dan sejarah yang dicatatkan para atlet akan membuat capaian Jabar di PON XX Papua 2021 menjadi paripurna. Jika melihat klasemen perolehan medali H-1, peluang Jabar menjadi juara umum sangat besar.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya