Liputan6.com, Banda Aceh - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, menggandeng Rinkai Disaster Prevention Park untuk membangun Sejumlah situs tsunami di Kota Banda Aceh.
Sandiaga menilai kolaborasi ini akan mampu memulihkan ekonomi dan membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif, serta bisa menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat Aceh.
Baca Juga
"Saya melihat wisata berbasis sejarah atau wisata berbasis edukasi ini sangat dibutuhkan," kata Sandiaga saat kunjungan kerja ke Banda Aceh, Selasa (19/10/2021).
Advertisement
Wisata sejarah dan edukasi saat ini dinilai sangat dibutuhkan, khususnya untuk anak muda agar bisa belajar lebih dalam soal mitigasi bencana alam.
Sandiaga berbagi pengalaman saat dia melakukan kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang. Saat itu dia masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Kala itu dirinya melihat bahwa kunjungan ke sejumlah museum berbasis edukasi menjadi suatu keharusan yang ditetapkan oleh pemerintah Jepang.
Sandiaga berharap, ke depan Indonesia juga dapat sering mengadakan study tour khususnya ke situs tsunami, supaya lebih mudah untuk memahami mitigasi dari bencana tsunami. Menurutnya, edukasi seperti ini sangat penting, agar pembelajaran soal kebencanaan jadi lebih mudah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Anggaran Terbatas
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, mengatakan pihaknya kini sudah membangun dan mengembangkan situs-situs tsunami, seperti kapal di atas rumah, PLTD Apung, hingga museum tsunami. Namun, karena keterbatasan anggaran, pengembangan pariwisata di Banda Aceh dirasa belum maksimal.
"Banda Aceh memiliki keterbatasan dalam keuangan, dalam hal ini Pemerintah Banda Aceh meminta bantuan Pak Menteri untuk dapat membantu dalam mengembangkan objek-objek wisata, baik itu wisata tsunami maupun destinasi-destinasi yang lain untuk kemajuan dan membangkitkan kembali ekonomi di masa pandemi COVID-19," ujar Aminullah.
Advertisement