Liputan6.com, Palembang - Tingginya curah hujan sepekan terakhir di berbagai daerah di Sumatera Selatan (Sumsel), diprediksi akan meningkat hingga 70 persen.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mengintruksikan pemerintah daerah di Sumsel, untuk segera menetapkan Siaga Bencana, untuk mengantisipasi terjadinya bencana La Nina.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, saat ini Sumsel telah menetapkan status Siaga Bencana. Untuk mengatasi bencana, BPBD Sumsel berkoordinasi dengan stakeholder lainnya, seperti TNI, Kepolisian, Basarnas, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemerintah kabupaten/kota.
"Status Sumsel masih Siaga Bencana. Kita juga sudah mempersiapkan personel dan peralatan untuk mengantisipasi kalau terjadi bencana di Sumsel,” ucapnya, Jumat (5/11/2021).
Untuk peralatan keselamatan yang disiapkan, yakni dari Basarnas ada perahu karet, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumsel menyediakan alat-alat berat untuk mengevakuasi akibat bencana. Serta dari Dinas Sosial (Dinsos) Sumsel menyiapkan bantuan sosial dan lainnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Prediksi La Nina
Sesuai dari prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG), La Nina mulai terjadi di awal November 2021 hingga Februari 2022 mendatang.
Dia menuturkan, fenomena tersebut juga disertai dengan transisi dari musim hujan ke kemarau, sehingga akan terjadi peningkatan curah hujan.
"Akibatnya bisa menimbulkan banjir, tanah longsor dan puting beliung di Sumsel," ungkapnya.
Advertisement
Daerah Potensi Longsor
Iriansyah mengungkapkan, beberapa wilayah di Sumsel yang menjadi wilayah rawan banjir dan longsor. Seperti di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Empat Lawang, Lahat, Kota Pagar Alam dan daerah lainnya di Sumsel.
Secara geografis wilayah dataran tinggi yang rawan banjir bandang dan tanah longsor. Iriansyah mengungkapkan, semuanya harus tetap siaga, dataran rendah belum tentu tidak ada bencana.
“Jika hujan dengan itensitas tinggi dan waktu yang lama turun, kita khawatir akan adanya Banjir. Untuk itu kita harus mulai siaga," katanya.