Tips Sukses Berpolitik di Usia Muda ala Keponakan Megawati di Sumsel

Giri Ramandha M Kiemas, Ketua PDIP Sumsel yang juga keponakan Ketua DPP PDIP Megawati, saat menjadi pemateri dalam Seminar Motivasi 'Sukses Berpolitik di Usia Muda' di UIN Raden Fatah Palembang.

oleh Nefri Inge diperbarui 27 Okt 2021, 20:30 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2021, 20:30 WIB
Tips Sukses Berpolitik di Usia Muda ala Keponakan Megawati di Sumsel
Ketua PDIP Sumsel Giri Ramandha M Kiemas, saat menjadi pemateri dalam Seminar Motivasi 'Sukses Berpolitik di Usia Muda' di UIN Raden Fatah Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Dunia politik di Indonesia kerap diwarnai wajah-wajah para generasi muda, yang sukses bersaing dengan politisi senior dan mampu menyumbangkan pemikiran modern ala kawula muda.

Hal itulah yang juga didorong Ketua PDI-Perjuangan (PDIP) Sumatera Selatan (Sumsel) Giri Ramandha M Kiemas, dalam menjalani kaderisasi dan mendorong minat berpolitik sejak usia muda.

Giri Ramandha pun membagikan motivasi dan tips berpolitik, dalam Seminar Motivasi ‘Sukses Berpolitik di Usia Muda’ di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Pemerintah (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Rabu (27/10/2021) siang.

Keponakan dari Ketua DPP PDIP Megawati ini mengatakan, berdasarkan survey yang dilakukan, ada tiga kategori pemilih saat pencoblosan legislatif maupun kepala daerah.

“Ada 35 persen penduduk Sumsel yang menginginkan sesuatu, atau ‘wani piro’ saat akan mencoblos, 33 persen berpikir rasional. Sedangkan sisanya memilih karena primordialisme, yaitu berdasarkan suku, agama,ras atau hal-hal tertentu,” katanya di depan puluhan mahasiswa peserta seminar.

Untuk itu, calon legislatif (caleg) harus mempunyai tiga hal yang sangat penting saat maju di Pemilihan Legislatif (Pileg). Yaitu, harus mempunyai jaringan yang luas , strategi yang bagus dan finansial yang kuat.

Banyak caleg yang mempunyai uang dan jaringan, bisa mempekerjakan orang yang bisa mengatur strategi saat pencalonan. Atau jika mempunyai strategi dan jaringan, bisa menggandeng seseorang yang bisa mengatasi masalah finansial.

Namun Ketua PDIP Sumsel ini menegaskan, jika politik itu tak sekedar masalah uang saja. Tapi bagaimana memanfaatkan kepintaran seseorang, untuk membangun kemampuan yang berguna bagi masyarakat. Serta, harus juga ada strategi politik dan program kerja yang diusung.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Panggilan Jiwa

Tips Sukses Berpolitik di Usia Muda ala Keponakan Megawati di Sumsel
Ketua PDIP Sumsel Giri Ramandha M Kiemas, saat menjadi pemateri dalam Seminar Motivasi 'Sukses Berpolitik di Usia Muda' di UIN Raden Fatah Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

“Kita harus dikenal dulu oleh masyarakat luas. Karena kegagalan para caleg, biasanya karena sosoknya tak dikenal banyak orang. Kalau tak memahami metode kerja dengan baik, bisa habis-habisan keluar uang, akhirnya janji kampanye tak terealisasi saat terpilih,” ucapnya.

Diakuinya, ada juga peluang caleg menang karena benar-benar mempunyai jaringan yang kuat, tanpa didukung oleh finansial yang besar. Namun, persentase tersebut hanyalah sedikit.

Dia menekankan, jika ingin terjun ke ranah politik, harus ada panggilan jiwa dan keinginan dari diri sendiri. Karena jika tidak menikmatinya, maka jalan berpolitik pasti tak akan berjalan mulus.

Bergabung ke Parpol

Tips Sukses Berpolitik di Usia Muda ala Keponakan Megawati di Sumsel
Ketua PDIP Sumsel Giri Ramandha M Kiemas, saat menjadi pemateri dalam Seminar Motivasi 'Sukses Berpolitik di Usia Muda' di UIN Raden Fatah Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

“Harus ada passion di politik dulu di usia muda. Bisa dengan bergabung ke partai politik (parpol), menjalani prosesnya dulu. Harus mempunyai kemampuan berorganisasi, berpikir dan memilih parpol dengan hatinya. Jadi anggota legislatif itu adalah capaian tertinggi,” ucapnya.

Dia juga menyarankan para generasi muda yang tertarik berpolitik, agar harus bergaul dengan politik, membaca dan mendengar perkembangan politik dan jangan hanya mendengar dari cerita ke cerita saja.

“Pendidikan dan pemahaman politik harus dimulai dari usia muda. Setelah 17 tahun, bisa memilih dengan tepat dan usia 21 tahun bisa dipilih. Sistem berpolitik bisa berjalan, harus dipupuk sejak usia muda,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya