Perempuan-Perempuan Berdaya Pengentas Kemiskinan di Jateng

Pemberdayaan ekonomi perempuan dilaksanakan dengan memaksimalkan potensi lokal

oleh Felek Wahyu diperbarui 07 Nov 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2021, 07:00 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat melihat proses pembuatan sirup rambutan yang dilakukan ibu-ibu di Pendopo Kabupaten Pemalang. (Foto: Liputan6.co/Humas Provinsi Jateng)
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat melihat proses pembuatan sirup rambutan yang dilakukan ibu-ibu di Pendopo Kabupaten Pemalang. (Foto: Liputan6.co/Humas Provinsi Jateng)

Liputan6.com, Semarang - Pemprov Jateng terus menggenjot upaya pengentasan kemiskinan. Dengan menyentuh perempuan, diharapkan perekonomian bisa lebih kuat.

Menggandeng Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) dan dinas-dinas terkait, pemberdayaan ekonomi peremuan dilakukan melalui pemberian bantuan dan pelatihan keterampilan. Bukan menyasar modal besar, namun pengembangan usaha bagi perempuan dilakukan dengan mengajak mereka memanfaatkan hasil kebun,khususnya rambutan untuk diolah jadi produk minuman.

Pola tersebut dikembangkan di tiga desa di tiga kabupaten. Yakni, Pemalang, Sragen dan Demak. Pemberdayaan ekonomi perempuan dilaksanakan dengan memaksimalkan potensi lokal.

Di Desa Bantarbolang, Pemalang pengembangan ekonomi perempuan dilakukan dengan memberdayakan warga membuat sirup rambutan. Ini karena, hampir di setiap halaman rumah terdapat tanaman buah tersebut.

Jika sedang musim panen, warga bisa memanen hingga satu kuintal buah rambutan. Buah yang langsung di jual ke pasar, berdampak pada harga jual rambutan yang merosot.

"Ada tiga kelompok dengan jumlah anggota 10 orang. Nanti kita berdayakan membuat sirup. Pasti nanti ada dampak positif salah satunya untuk menanggulangi kemiskinan," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, dalam rilisnya, Jumat (5/11/2021).

Peningkatan kemampuan perempuan di Pemalang, diaplikasikan dalam acara pencanangan Desa Sejahtera bagi Perempuan dan Anak (Destara) di Pendopo Kabupaten Pemalang. Dengan pelatihan, diharapkan akan muncul Usaha Mikro Kecil Memengah (UMKM) yang dikelola perempuan khususnya ibu-ibu.

Perempuan pengusaha, juga disuport modal pemerintah provinsi dengan adanya kemudahan pinjaman modal yakni program pinjaman modal dengan bunga kecil. Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyebut selain pemberdayaan perempuan, ada pula bantuan stimulan berupa renovasi rumah layak huni dan santunan bagi anak yatim dan piatu karena Covid.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pengentasan Kemiskinan di Jateng

Ditanya terkait tugas pengentasan kemiskinan dari pemerintah pusat, Yasin mengaku optimis. Namun, ia menyadari dengan tenggat yang ditetapkan penuntasan warga miskin akan dilakukan secara bertahap.

Ini mengingat, kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Dan lagi, Yasin mengingatkan agar warga tak abai dengan ancaman penularan gelombang ketiga.

"Untuk Pemkab Pemalang kami minta ditingkatkan pendampingannya terhadap potensi lokal seperti kepiting dan nanas. Bukan hanya didampingi tapi carikan pasar. Dengan waktu yang mepet, kami belum bisa mengentaskan semua. Tapi kami berusaha menguatkan dengan program satu OPD (dinas) satu desa dampingan," sebutnya.

Ketua BKOW Jateng Nawal Nur Arafah berharap, program ini dapat menumbuhkan ketahanan ekonomi keluarga. Pada akhirnya, Destara diharapkan dapat membantu pengentasan warga miskin di Jateng.

"Termasuk kami bekerjasama dengan DP3AP2KB Jateng, Dinkes untuk mengatasi stunting (anak kerdil) di sini. Ke depan, kita akan fokus ke penurunan angka stunting dan pengolahan sampah," tuturnya.

Nawal menjelaskan, pemberdayaan yang dilalukan di setiap desa berbeda. Seperti di Desa Kebon Batur Demak yang memberdayakan pengolahan kunyit kering. Sementara di Desa Ketro Sragen, mengolah ikan air tawar.

Kepala Dinas Perempuan dan Anak Jateng Retno Sudewi mengatakan, selain pendampingan ekonomi perempuan pihaknya juga melakukan pendirian pusat anti kekerasan perempuan dan anak.

"Kita ada pelatihan peningkatan produktivitas perempuan, kita juga bentuk sentra pelaporan terpadu (SPT). Juga ada forum anak di Desa Bantarbolang," sebutnya.

Ia menjelaskan Destara harmoni dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Di antaranya pemberdayaan ekonomi perempuan, pencegahan perkawinan anak, menurunkan pekerja anak dan mengurangi angka kekerasan perempuan dan anak.

Terakhir, Dewi menyebut dalam Destara pihaknya juga menggandeng dinas lain guna memaksimalkan potensi pemberdayaan ekonomi dan kesehatan masyarakat tak mampu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya