Liputan6.com, Balikpapan - Seorang petugas keamanan Dinas Pekerja Umum (DPU) Kota Balikpapan diduga menganiaya seorang pekerja dari kontraktor perusahaan saat hendak mengantarkan berkas penagihan proyek yang telah selesai dikerjakan, pada Selasa (9/11/2021) siang sekita pukul 13.30 Wita.
Korban diketahui bernama Anhar (22) pekerja dari kontraktor CV Jaya Riski. Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka lebam di bagian wajahnya usai menerima beberapa bogem mentah.
Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com, kejadian bermula saat korban diminta atasannya bernama Iwan Setiawan Batubara (36) untuk mengantarkan berkas penagihan kepada salah satu pejabat di DPU untuk ditandatangani.
Advertisement
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Advertisement
Bogem Mentah
Pengerjaan proyek drainase sebesar Rp180 juta di kawasan Batu Ampar, Balikpapan Utara ini telah selesai dan siap ditagihkan.
Akan tetapi, saat sampai di kantor PU, korban sempat ditanya oleh petugas keamanan mau menemui siapa. Anhar pun mengatakan hendak menemui salah satu pejabat PU tersebut, namun di jawab oleh petugas keamanan orang yang dicari sedang tidak berada di tempat. Padahal, menurut temannya korban, dia baru saja bertemu dengan pejabat PU yang dimaksud.
Karena itulah, kemudian korban naik ke lantai dua untuk menemui pejabat itu. Melihat korban tetap naik ke lantai dua, oknum petugas keamanan tersebut langsung mendatanginya dan meminta untuk menunggu di bawah.
Akan tetapi korban pun tidak ingin menunggu di bawah dan memilih menunggu di atas lantaran lebih mudah mengetahui apakah pejabat tersebut ada di tempat atau tidak.
"Kenapa nunggu di atas, karena kemarin itu security pas ditanya mau ketemu sama pejabat itu katanya enggak ada, padahal temannya sudah naik sebelumnya habis ketemu sama pejabat itu," ujar Iwan, selaku penanggung jawab CV Jaya Riski kepada awak media pada Rabu (10/11/2021).
Â
Terlibat Cekcok
Kemudian terjadi cekcok antara oknum petugas keamanan dengan korban. Hingga akhirnya, oknum itu melayangkan pukulan ke wajah korban. Keributan pun terjadi, beberapa pegawai lainnya ikut mengejar Anhar hingga berlari menuju simpang Balikpapan Sport Convention Center (BSCC) Dome. Beruntung Anhar berhasil diselamatkan oleh driver ojek online dan langsung ditemui Iwan untuk kemudian melapor ke Polresta Balikpapan.
"Dia lapor saya, nah pada saat laporan saya suruh tunggu di situ. Ternyata 10 menit setelah telepon saya, dia meneleon lagi katanya dia dikeroyok. Terus saya bilang tunggu di situ saja, tapi rupanya dia sudah dikejar di depan Dome. Saya datang itu sudah ramai. Dia ditolong sama Gojek," bebernya.
Tak terima mendapat perlakuan kasar, korban beserta atasannya langsung melakukan visum dan melihat rekaman CCTV di lokasi kejadian. Kemudian Iwan bersama korban pun melapor resmi ke Polresta Balikpapan pada Selasa malam. Dari rekaman CCTV tersebut terlihat keduanya cekcok dan terjadi penganiayaan terhadap Anhar. Meskipun saat ini masih diselidiki pihak kepolisian.
"Dia ke situ kerja bukan mau cari ribut. Lagian juga wajar dong kerjaan kita sudah selesai terus kita mau nagih. Kekurangan apa kita siapkan, tapi kok malah kita yang digituin," sesalnya.
Advertisement
Kasus Berlanjut ke Kepolisian
Iwan bakal membawa kasus ini ke jalur hukum lantaran ia menyayangkan sikap PU yang dianggap tidak melayani mitranya dengan baik.
"Saya maunya diteruskan ke hukum supaya jelas. Lagian di situ kan ada CCTV, jadi jelas. Tujuan kami juga baik-baik, tidak ada mau buat keonaran, dan kontrak kami juga jelas dengan PU," dia menegaskan.
Dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, Kompol Rengga Puspo Saputro membenarkan adanya laporan kejadian tersebut. Hanya saja saat ini anggotanya sedang melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.
"Saat ini baru pemeriksaan saksi-saksi. Terus mengumpulkan barang bukti seperti rekaman CCTV dan sebagainya. Kita masih dalami terlebih dahulu," singkatnya.