Mengenal 'Ganteng Bekerja' dalam Penanganan Stunting di Garut, Apa Itu?

Program penanganan zero stunting yang melibatkan kolaborasi jejaring antardinas memang masih terbilang baru di Garut. Selama ini, penanganan stunting masih berjalan secara individu antardinas.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 24 Nov 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2021, 18:00 WIB
Program penanganan zero stunting yang melibatkan kolaborasi jejaring antar dinas memang masih terbilang baru di Garut. Selama ini penanganan stunting masih berjalan secara individu antar dinas.
Program penanganan zero stunting yang melibatkan kolaborasi jejaring antar dinas memang masih terbilang baru di Garut. Selama ini penanganan stunting masih berjalan secara individu antar dinas. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Jawa Barat mengenalkan inovasi 'Ganteng Bekerja' dalam program penanganan kasus stunting di kabupaten Garut berintegrasi.

Kepala Bidang Sosial dan Kebudayaan Bappeda Kabupaten Garut, Iman Purnama Ridho, mengatakan kehadiran inovasi Ganteng Bekerja, diharapkan dapat menjawab permasalahan terkait penanganan stunting di Garut.

"Kami menganalisa, masih rendahnya jejaring kerja dalam implementasi program penanganan stunting," kata dia, akhir pekan lalu.

Menurutnya, program penanganan zero stunting yang melibatkan kolaborasi jejaring antardinas memang masih terbilang baru di Garut. Selama ini, penanganan stunting masih berjalan secara individu antardinas.

"Ini yang menjadi salah satu permasalahan yang menghambat percepatan penanganan stunting di Kabupaten Garut," kata dia.

Dalam praktiknya, program "Ganteng Bekerja" diharapkan mampu mengoordinasikan program kegiatan pembangunan dalam penanganan stunting, sebagai pijakan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kegiatan (RENJA) tahun berikutnya.

"Program ini juga bisa membantu mempermudah monitoring dan evaluasi program kegiatan SKPD," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

Data Terintegrasi

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, bersama para pejabat Bappeda Garut dalam launching program inovasi Ganteng Bekerja dalam penanganan stunting di Garut.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, bersama para pejabat Bappeda Garut dalam launching program inovasi Ganteng Bekerja dalam penanganan stunting di Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Untuk mendukung rencana itu, lembaganya segera melakukan pemetaan data stunting yang bisa diakses melalui dashboard "Sepakat Malire Nu Miskin dan Ganteng Bekerja" yang berintegrasi dengan data kemiskinan dan stunting.

"Kami juga telah menyusun draft RAD (Rencana Aksi Derah) Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Garut 2021-2024," kata dia.

Dengan upaya itu, seluruh pihak mampu bekerja sama dengan baik, dalam mulai perencanaan dan penganggaran hingga percepatan dalam program penurunan kasus stunting di Garut.

Berdasarkan data Studi Status Gizi Balita (SSGBI) mencatat, angka stunting kabupaten Garut mencapai 37,7 persen atau tertinggi di Jawa Barat, naik dari sebelumnya di angka 27,03 persen di 2019.

Sementara berdasarkan timbang bulan balita Agustus tahun 2020, tercatat angka stunting Kabupaten Garut mencapai 6,4 persen atau 13.568 dari seluruh jumlah balita 211.413 balita.

Sementara, angka penurunan stunting di Garut masih berkutat di peringkat 17 dari 27 kota kabupaten di Jawa Barat.

Selain menurunkan angka stunting, kehadiran inovasi Ganteng Bekerja, diharapkan mampu meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah menjadi lebih baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya