Liputan6.com, Palembang- Di tengah pandemi COVID-19, perekonomian Sumatra Selatan (Sumsel) terus tumbuh dan membaik. Terlebih setelah memasuki zona pertumbuhan positif, selama 2 triwulan terakhir.
Pertumbuhan ekonomi Sumsel di triwulan III 2021 tumbuh positif sebesar 3,93 persen (yoy) dan triwulan II 2021 sebesar 5,71 persen (yoy). Angka tersebut membaik, dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2021 yang terkontraksi sebesar -0,40 persen (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Hari Widodo mengatakan, dari perkembangan ekonomi saat ini dan berbagai indikator makro ekonomi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel memprakirakan pertumbuhan ekonomi Sumsel secara keseluruhan, pada tahun 2021 ini akan membaik dalam rentang 2,66 persen - 3,56 persen.
Advertisement
“Peningkatan diperkirakan terjadi pada seluruh komponen pengeluaran dan lapangan usaha di Sumsel. Selain meningkatnya permintaan global, pemulihan ekonomi ini didukung oleh vaksinasi yang terus dilakukan secara masif. Serta memperbaiki kepercayaan diri masyarakat dalam beraktivitas ekonomi," ucapnya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2021, yang digelar secara hibrid, Rabu (24/11/2021).
Baca Juga
Kegiatan PTBI yang mengangkat tema 'Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi' ini, juga membahas tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022, yang akan mencapai 4,7-5,5 persen, meningkat dari 3,2-4,0 persen pada tahun 2021.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menuturkan, perbaikan tersebut didorong oleh berlanjutnya perbaikan ekonomi global, yang berdampak pada kinerja ekspor yang tetap kuat, serta meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi.
"Ini didukung vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan. Sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian tahun 2021, menjadi modal untuk makin bangkit dan optimis akan pemulihan ekonomi Indonesia, yang lebih baik pada tahun 2022," katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menuturkan, pentingnya sinergi dan koordinasi antarstakeholders dalam mendukung pemulihan ekonomi di Sumsel.
Dia mengapresiasi kinerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, melalui berbagai programnya yang secara aktif bersinergi dalam mendukung pemulihan ekonomi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pemulihan Ekonomi
Pemulihan ekonomi tidak hanya terkait dengan bidang finansial atau pelaku ekonomi saja, namun juga dari aspek lainnya, misalnya dukungan infrastruktur digital.
"Saya meminta agar seluruh jajarannya berperan aktif bersinergi, dalam pemulihan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang harus linier dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui penentuan prioritas dan strategi pembangunan yang tepat sasaran," katanya.
Dari sisi perkembangan harga, dia mengatakan, inflasi Sumsel pada triwulan III 2021 tercatat sebesar 1,84 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,24 persen (yoy).
Inflasi terutama bersumber dari kelompok makanan minuman dan tembakau, yang seiring membaiknya permintaan masyarakat dan juga kenaikan cukai tembakau.
Inflasi dijaga dalam rentang sasaran 3,0±1 persen, melalui kerja sama yang solid dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan.
Proyeksi inflasi Sumsel untuk tahun 2021, diperkirakan meningkat, namun masih berada pada kisaran target inflasi nasional.
"Perbaikan pertumbuhan ekonomi Sumsel diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2022. Terbentuknya herd immunity, serta peningkatan kinerja ekspor akan mendorong laju pertumbuhan di tahun 2022," ucapnya.
Advertisement