Liputan6.com, Tasikmalaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya membuka kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen kepada siswanya, setelah masuk ke level 1 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasik Eli Suminar mengatakan, pemberlakuan PTM 100 persen tidak dilakukan sekaligus dalam satu waktu, tetapi dilakukan secara bergiliran.
"Dalam kelas masih dibatasi maksimal diisi 50 persen dari kapasitas. Jadi 100 persen siswa itu dibagi dalam dua sif," ujarnya, Senin (10/1/2022).
Advertisement
Baca Juga
Dalam praktiknya, pelaksanaan PTM 100 persen diserahkan kepada sekolahnya masing-masing, dengan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 secara ketat.
"Yang penting, dalam satu waktu itu kapasitas kelas yang digunakan maksimal 50 persen," ujarnya.
Eli menyatakan, pelaksanaan PTM 100 persen belum dilakukan sepenuhnya dalam satu waktu, akibat belum meratanya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di kalangan anak-anak.
"Program vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun di Kota Tasikmalaya baru mulai dilakukan dalam beberapa hari terakhir," ujarnya.
Meskipun demikian, kebijakan PTM 100 persen mendapatkan respon positif orangtua. Mayoritas para orangtua mendukung upaya itu, terlebih selama dua tahun terakhir aktivitas pendidikan terganggu sejak masuknya pandemi Covid-19.
"Kalau kemarin itu kan selang-seling, sekarang di sekolah, besok daring. Sekarang setiap hari PTM, tapi disif," ujar dia.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat. Menurutnya, pemberlakuan PTM 100 persen di sekolah saat ini, dinilai bukan waktu yang tepat di tengah ancaman penyebaran Covid-19, terutama setelah masa liburan panjang, serta masuknya varian Omicron yang banyak menyasar anak-anak.
Kondisi itu, berbanding terbalik dengan cakupan kondisi vaksinasi anak usia 6-11 tahun yang belum seluruhnya dilakukan di wilayah kota Tasikmalaya. "Kami akan sangat confident (PTM 100 persen) apabila cakupan vaksinasi kepada anak sudah tinggi, minimal 60-70 persen," ujarnya.
Untuk memastikan keselamatan dan keamanan pelajar selama di sekolah, Satgas Covid-19 Kota Tasikmalaya terus melakukan pengamatan untuk memastikan tidak adanya ancaman lonjakan terjadinya Covid-19 terutama di kalangan pelajar.
"Harapan kami vaksin anak harus tuntas dulu, sambil memastikan dalam beberapa bulan ke depan tak ada lonjakan kasus, baru PTM 100 persen,"Â ujar dia.