Menghilangkan Ketakutan Puluhan Siswa Usai Aksi Penusukan Guru di Bandung

Sebanyak 26 dari 30 siswa dan orangtua mengikuti kegiatan pemulihan ketakutan di SDN 032 Tilil Bandung, Rabu (9/2/2022).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 09 Feb 2022, 18:48 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 18:42 WIB
Trauma Healing
Sebanyak 26 dari 30 siswa dan orang tua mengikuti kegiatan pemulihan ketakutan di SDN 032 Tilil Bandung, Rabu (9/2/2022). (Foto: Disdik Kota Bandung)

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 26 dari 30 siswa dan orang tua mengikuti kegiatan pemulihan ketakutan di SDN 032 Tilil Bandung, Rabu (9/2/2022). Program ini bertujuan untuk memberikan penyembuhan usai kejadian penusukan guru yang terjadi di lingkungan sekolah pada Senin (7/2/2022) lalu.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung mengambil langkah untuk dilakukannya proses pemulihan ketakutan melalui Pandawa-Ngabandungan berkolaborasi dengan Puspaga sebagai leading sektor kegiatan yang melibatkan konselor psikolog dan juga pegiat aksi sosial Uncle Teebob.

Sub Koordinator Peserta Didik dan Kelembagaan bidang Sekolah Dasar Disdik Kota Bandung Risman Al Isnaeni menjelaskan, pemberian pemulihan ketakutan ini dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan, penyembuhan kepada para guru, orangtua, dan siswa.

Pada hari pertama, diberikan untuk orangtua dan siswa. Sedangkan, hari kedua bagi para pendidik dan tenaga kependidikan di SDN 032 Tilil.

"Pendampingan ini untuk semua entitas di SDN 032 Tilil. Hari pertama difokuskan untuk siswa dan orangtua lalu dilanjut bagi guru. Disdik juga berkoordinasi dengan Puspaga, Pandawa-Ngabandungan," kata Risman di SDN 032 Tilil, Rabu (9/2/2022).

Sementara itu, Ketua Puspaga Kota Bandung Siti Muntamah pun turut serta dalam kegiatan program pemulihan ketakutan. Langkah ini sebagai kepedulian Pemerintah Kota Bandung untuk memberikan pemulihan kepada warga sekolah agar semua bisa mendapatkan kembali rasa nyaman, bahagia di lingkungan sekolah.

Dari konseling ini, diharapkan para orangtua bisa benar-benar pulih dan tidak ada rasa trauma serta dikuatkan. Ketika penguatan orangtua siswa baik, maka akan menularkan kepada anak-anaknya.

"Alhamdulillah dilakukan konseling healing orangtua, supaya obat yang disampaikan (pendampingan) bisa membangun kembali bahagia. Anak-anak pun dapatkan (bahagia),” kata Siti.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Pendampingan Terus Berlanjut

Trauma Healing
Sebanyak 26 dari 30 siswa dan orang tua mengikuti kegiatan pemulihan ketakutan di SDN 032 Tilil Bandung, Rabu (9/2/2022). (Foto: Disdik Kota Bandung)

Kepala Sekolah SDN 032 Tilil Osa menyampaikan kegiatan pendampingan ini akan berlanjut sampai warga sekolah yang terlibat benar-benar tenang. Sebagai antisipasi, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pun dihentikan dan diganti dengan Pembelajaran Jarak Jaruh (PJJ).

"Kejadian ini sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar sehingga PTMT dialihkan secara PJJ selama dua pekan. Semoga proses penyembuhan guru, orangtua, dan siswa berjalan lancar," katanya.

Sebagai informasi, sebanyak 26 siswa dan orangtua hadir mengikuti kegiatan pemulihan ketakutan dengan antusias. Pemberian pendampingan psikologis ini dibagi menjadi dua tim yakni bagian orangtua dan siswa yang diberi pendampingan oleh tim Puspaga, Pandawa serta konselor psikologis.

Langkah awal para orangtua diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh tim pendampingan berupa beberapa pertanyaan terkait sikap dan tingkah laku anak setelah kejadian. Lalu dibagi menjadi beberapa tim untuk mendapatkan konsultasi lebih lanjut.

Sementara bagi siswa, penyembuhan melalui bermain yang bisa mengembalikan kebahagiaan. Diawali dengan tepuk semangat dan permainan anak-anak yang bisa mengundang rasa senang dan tawa di lapangan sekolah serta ruang kelas.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya