Liputan6.com, Pasaman Barat - Beredarnya informasi akan terjadinya gempa bumi magnitudo di atas 7.0 di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat dinyatakan tidak benar oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Informasi tersebut membuat warga ketakutan pascagempa magnitudo 6,1 yang terjadi di Pasaman Barat pada Jumat 25 Februari 2022. Hoaks itu beredar luas di media sosial.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan belum ada teknologi yang bisa memastikan kapan gempa akan terjadi. Tetapi yang bisa dilakukan adalah membaca pola dari gempa tersebut.
Advertisement
Terkait potensi gempa di Pasaman Barat di segmen angkola, ia menyebut pihaknya memang menganalisa adanya potensi gempa berkekuatan magnitudo 7,5 tersebut, namun itu bukan terjadi hari ini atau pun esok namun di masa depan yang tidak diketahui kapannya.
Baca Juga
"Sama seperti potensi gempa segmen megathrust di pantai barat Sumbar, ada potensi gempa magnitudo 8,9 namun tak ada yang tahu kapan dan berapa persisnya kekuatan gempa itu di masa depan jika terjadi," katanya, Minggu (27/2/2022).
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Contoh Gempa Palu
Contoh lain gempa Palu, lanjutnya, gempa ini diperkirakan terjadi pada tahun 2000, namun nyatanya terjadi pada 2021. Perkiraan itu meleset sejauh 19 tahun.
"Ilmu manusia belum ada yang bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi," ujarnya.
Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mudah mempercayai informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, ia menyebut gempa darat yang terjadi di Pasaman Barat beberapa hari lalu tepatnya di patahan Sumatra, yang melintasi Kabupaten Pasaman Barat. Kabupaten ini dilintasi beberapa segmen, yakni balumun, angkola, sianok.
Advertisement