Liputan6.com, Garut - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman akhirnya ikut merasakan berdesakan bersama warga masyarakat, untuk mendapatkan antrean pembelian minyak goreng (Migor), Rabu pagi (16/3/2022).
"Mereka memanggil saya untuk merasakan bagaimana rasanya mengantre minyak goreng," ujar dia, di Garut, Rabu (16/3/2022).
Menurutnya, kejadian itu memang tidak disengaja, Helmi yang biasa lari pagi di sekitar kompleks pemukiman penduduk, iba melihat antrean ibu-ibu untuk mendapatkan minyak goreng di sebuah minimarket.
Advertisement
"Saya lihat di depan salah satu minimarket ada antrean emak-emak," kata dia.
Baca Juga
Kelangkaan minyak goreng saat ini cukup memberatkan masyarakat, kalangan emak-emak terpaksa mesti antre sejak pagi hari hanya untuk mendapatkan minyak goreng yang disediakan swalayan.
"Mereka curhat, mereka antre dari mulai jam enam pagi hanya untuk mendapatkan satu liter minyak," ujar dia.
Sejak seretnya minyak goreng di pasaran, Pemerintah Daerah (Pemda) Garut berupaya untuk mengamankan pasokan, termasuk mencegah terjadinya penimbunan dengan melakukan pengecekan ke pasar tradisional.
"Saya sudah beberapa kali melakukan blusukan ke beberapa titik," ujar dia.
Saat ini, rata-rata harga minyak goreng di wilayah Garut berkisar di angka Rp20-21 ribu per liter atau Rp40-42 ribu per dua liter dalam kemasan.