Hari Hutan Sedunia 2022, Anak Muda Medan Kampanye Penyelamatan Alam Lewat Mural

Anak-anak muda di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) punya cara tersendiri dalam memperingati Hari Hutan Sedunia 2022 yang jatuh pada hari ini, Senin (21/3/2022).

oleh Reza Efendi diperbarui 21 Mar 2022, 16:11 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2022, 16:11 WIB
Mural Medan
Anak muda di Kota Medan kampanye penyelamatan alam dengan mural dalam memperingati Hari Hutan Sedunia 2022 (Ist)

Liputan6.com, Medan Anak-anak muda di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) punya cara tersendiri dalam memperingati Hari Hutan Sedunia 2022 yang diperingati pada hari ini, Senin (21/3/2022).

Anak-anak muda yang tergabung dalam Komunitas Kampung Sendiri Lestari bersama sejumlah elemen mengkampanyekan penyelamatan alam melalui karya seni mural.

Koordinator Kampung Sendiri Lestari, Bobi Septian mengatakan, karya seni lukis tersebut digambar pada sisi tembok lahan kosong yang berada di kawasan Bundaran Majestik, Jalan Gatot Subroto, Medan.

Kegiatan mural ini dilaksanakan 4 hari, sejak Minggu, 20 Maret 2022. Kegiatan juga dibarengi pameran foto dan produk hasil daur ulang, musik, teater, nonton bareng film lingkungan, dan juga talkshow.

"Rencananya, kegiatan dihadiri Wali Kota Medan, Bobby Nasution, pada Selasa, 22 Maret 2022," kata Bobi.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Sarana Edukasi

Mural Medan
Kegiatan ini merupakan program edukasi dari Kampung Sendiri Lestari melalui kampanye. Alasan memilih mural, karena karya seni yang bisa menampilkan pesan (Ist)

Diterangkannya, kegiatan ini merupakan program edukasi dari Kampung Sendiri Lestari melalui kampanye. Alasan memilih mural, karena karya seni yang bisa menampilkan pesan.

"Sebab, permasalahan lingkungan di Indonesia saat ini adalah disforestasi dan terkait perburuan hewan dilindungi," terangnya.

Gambar yang ditampilkan pada mural antara lain pohon besar, burung rangkong, orang utan, harimau, hingga trenggiling. Hewan-hewan tersebut, merupakan hewan yang sering diperdagangkan secara ilegal.

"Padahal, sangat berperan di kawasan hutan," sebut Bobi.

Dapat Dukungan

Mural Medan
Kegiatan ini banyak mendapatkan dukungan dari masyarakat, NGO, dan mahasiswa. Dukungan menandakan banyaknya warga Medan yang masih peduli dengan kelestarian lingkungan dan alam (Ist)

Diungkapkan Bobi, kegiatan yang mereka lakukan ini banyak mendapatkan dukungan dari masyarakat, NGO, dan mahasiswa. Dukungan menandakan banyaknya warga Medan yang masih peduli dengan kelestarian lingkungan dan alam.

"Contoh nyata kerusakan hutan dan global warming juga terjadi di Kota Medan. Misalnya, hujan yang tidak bisa diprediksi dan juga banjir. Makanya kalau kita tidak menyuarakan kelestarian hutan dan lingkungan, dampaknya ke depan semakin parah," ungkapnya.

Sebastian Keilholz dari lembaga Project Wings, yang turut terlibat pembuatan mural, mengatakan, sangat penting kampanye seperti ini. Karena siapapun di dunia, termasuk hewan berhak untuk hidup di planet ini.

Satu Kesatuan

Mural Medan
Manusia, hewan, dan tumbuhan, adalah satu kesatuan untuk hidup berkelanjutan di masa depan. Tapi keadaan sekarang, hewan dan tumbuhan banyak mengalami kepunahan (Ist)

Menurut pria asal Jerman ini, manusia, hewan, dan tumbuhan, adalah satu kesatuan untuk hidup berkelanjutan di masa depan. Tapi keadaan sekarang, hewan dan tumbuhan banyak mengalami kepunahan.

"Jadi diharapkan dengan adanya kampanye ini, kita bisa hidup berkelanjutan. Karena kita masih muda untuk masa depan yang lebih panjang," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya