Liputan6.com, Tasikmalaya Video dugaan aksi perundungan pelajar berseragam Sekolah Dasar (SD) kota Santri Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, beredar luas melalui Whastapp (WA), Senin (28/3/22).
Dalam tayangan gambar selama 55 detik itu, tampak pelajar laki-laki melakukan kekerasan dengan membanting seorang anak perempuan hingga terjatuh ke lantai, di salah satu Sekolah Dasar (SD) Kabupaten Tasikmalaya.
Tidak hanya itu, pelaku sengaja melakukan aksi tak terpuji lainnya dengan menendang bola plastik ke arah korban yang tengah menangis menahan sakit tersebut. Diduga adegan kekerasan itu direkam temannya dan dilakukan di dalam sekolah saat jam pelajaran masih berlangsung.
Advertisement
Baca Juga
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto menyatakan, tengah mempelajari munculnya video perundungan yang dilakukan anak SD tersebut.
"Kita mencoba mencari tahu, dan mendalami, apakah ini betul-betul di Kabupaten Tasikmalaya, titiknya di mana, kita harus menelusuri terlebih dahulu," ujarnya, Senin (28/3/2022).
Menurutnya, kemunculan video perundungan pelajar itu, berasal dari status WA salah satu warga yang mengetahui adanya dugaan perundungan di salah satu SD. "Ada (dugaan) unsur kekerasan antara anak dengan anak," kata dia.
Sejak itu, pihaknya bersama Polres Tasikmalaya langsung melakukan penyelidikan di masa kasus tersebut berlangsung.
"Kami dalami dulu, mohon waktu dalam waktu dekat kami, sudah bisa menentukan apa yang kami akan lakukan," ujar Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono.
Simak video pilihan berikut ini:
Penanganan Khusus
Menurutnya, penanganan perkara yang melibatkan anak di bawah umur harus mendapatkan perlakukan khusus. "Kita sudah sering menangani kasus seperti ini, dan Insya Allah anggota kami sudah bisa menanganinya,” kata dia.
Untuk itu, Rimsyahtono meminta orangtua, guru dan orang terdekatnya, senantiasa mengawasi buah hatinya dalam tiap pergaulan yang mereka lakukan.
"Kita akan proaktif untuk turun mendalami kebenaran kasus tersebut," kata dia.
Camat Cigalontang Zalkaf menyatakan sejak kemunculan video perundungan pelajar itu pertama kali, para keluarga dari pihak anak yang terlibat, sudah melakukan musyawarah untuk menghentikan kasus tersebut secara damai.
"Ini terjadi karena ada sedikit kelalaian sekolah," kata dia.
Untuk menghindari kejadian serupa, ia meminta pihak sekolah meningkatkan pengawasan kepada siswa, terutama selama masa pembelajaran masih berlangsung di sekolah.
"Kebetulan kita langsung terjun ke lapangan, ketika ada kejadian," ujar dia.
Advertisement