4.910 Keluarga di Kukar Terendam Banjir, Warga Mengungsi ke Perbukitan

Sebanyak 4.910 kepala keluarga di Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara terdampak banjir yang sudah terjadi selama empat hari. Sebagian warga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

oleh Apriyanto diperbarui 21 Mei 2022, 12:55 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2022, 12:55 WIB
Banjir di Kecamatan Tabang, Kukar
Kondisi banjir yang terjadi di Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Jumat (20/5/2022). (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Banjir yang terjadi di Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masih terus terjadi hingga Jumat (20/5/2022) hari ini. Banjir yang sudah terjadi empat hari ini merendam 17 desa dari 18 desa yang da di Kecamatan Tabang. Tercatat ada 4.910 kepala keluarga yang terdampak dalam bencana alam ini.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Tabang Kapolsek Tabang Iptu Joko Sulaksono mengatakan sebagian warga sudah ada yang mengungsi ke sejumlah fasilitas umum, maupun ke rumah warga dan kerabatnya yang lokasinya lebih tinggi.

“Saat ini warga mengungsi ke fasilitas yang berada di lokasi tinggi dan rumah warga yang lokasi tinggi,” kata Joko, saat dihubungi melalui telepon, Jumat (20/5/2022).

Kebanyakan warga yang mengungsi ke tempat lebih tinggi, yakni yang tinggal di pinggiran Sungai Belayan. Namun, masih ada sebagian warga yang bertahan di rumahnya untuk menjaga keamanan barang-barang berharga mereka. “Ada juga sebagian masih bertahan karena tidak memungkinkan untuk ditinggal,” sebutnya.

Sejauh ini, untuk persediaan makanan masyarakat terdampak banjir masih menggunakan persediaan makanan mereka. Namun pihaknya mendapat informasi bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara telah mulai mengirimkan bantuannya ke wilayah Kembang Janggut dan Tabang.

“Untuk saat ini masyarakat masih bertahan dengan persediaan yang masih ada, tapi karena cuaca seperti ini tidak menutup kemungkinan pendistribusian terhambat, karena ada beberapa titik yang sangat deras arusnya, jadi pengusaha sembako tidak berani menuju ke Tabang. Informasi dari Pemkab sudah mulai bergerak hari ini bantuannya ke wilayah Kembang Janggut dan Tabang, seperti logistik makanan, obat-obatan dan lainnya,” ungkap perwira berpangkat dua balok di pundak ini.

Sejauh ini ketinggian banjir yang merendam 17 desa di Kecamatan Tabang ini bervariasi antara 60 centimeter hingga 1,5 meter. Muspika kecamatan bersama Polsek dan Koramil Tabang saat ini juga tengah mempersiapkan pendirian posko Dapur Umum di Desa Bilatalang, Kecamatan Tabang. Di mana desa tersebut yang tidak terdampak banjir.

 

 

 

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Truk Pengangkut Sembako Terguling

Banjir di Kecamatan Tabang, Kukar
Truk pengangkut sembako dan peralatan elektronik terguling saat melintasi genangan banjir menuju Kecamatan Tabang. (Liputan6.com/Istimewa)

Kondisi banjir yang belum surut, ditambah semakin derasnya arus membuat distribusi sembako mengalami kesulitan. Apalagi jalan-jalan utama menuju Kecamatan Tabang turut terendam banjir.

Informasi terbaru, satu unit truk pengangkut sembako yang akan menuju Kecamatan Tabang terguling di kawasan Bukit Layang, lantaran arus air yang sangat deras. “Kami juga mendapat informasi bahwa ada satu unit truk terguling di Bukit Layang, Kecamatan Kembang Janggut, truk itu membawa sembako dan peralatan elektronik tujuan Tabang,” paparnya.

Selain itu sampai saat ini 7 dari 17 desa masih dilakukan pemadaman listrik oleh PLN, hal ini mengantisipasi warga tersengat listrik saat banjir terjadi.

“Sebagian sudah mulai nyala listrik PLN, sisanya yang belum nyala masih menunggu kondisi dianggap aman bagi pelanggan PLN itu sendiri,” pungkasnya.

Selain sembako saat ini warga di Kecamatan Tabang membutuhkan obat-obatan serta pasokan air bersih.

 

 

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya