Liputan6.com, Palangka Raya- Alunan suara alu dan lesung memecahkan perhatian warga yang memadati Bundaran Besar Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), pada Minggu 22 Mei 2022 pagi.
Pasalnya, Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) mencatat sejarah baru bagi tradisi memasak kenta, atau yang lebih dikenal mangenta dengan peserta terbanyak se-Indonesia.
Pada awalnya, mangenta merupakan tradisi turun temurun masyarakat adat suku Dayak sebagai ungkapan rasa syukur atas dimulainya panen padi. Sementara kenta sendiri adalah makanan tradisonal yang berbahan dasar padi ketan, kelapa, dan gula.
Advertisement
Baca Juga
Tak mau ketinggalan, Gubernur Provinsi Kalteng Sugianto Sabran, mengambil peluang itu dengan memperkenalkan mangenta ke masyarakat luas melalui Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) tahun 2022.
Setidaknya, sebanyak 1.043 peserta turut berpartisipasi dalam kegiatan itu, dan hal ini dinilai sebagai langkah untuk melastarikan warisan budaya kuliner Kalteng.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kuliner Khas Kalteng
“Mangenta merupakan proses mengolah bahan dari padi menjadi kenta dan ini merupakan warisan kuliner khas Kalimantan Tengah sebagai kearifan lokal”, ujar Sugianto Sabran selaku Gubernur Kalteng, Minggu (22/5/2022).
Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini juga berharap, melalui kegiatan tersebut masyarakat luas dapat mengenal kuliner khas Kalteng dan mengembangkannya menjadi aneka varian rasa, sehingga dapat dinikmati banyak orang termasuk generasi milenial.
“Tidak hanya sekedar varian original saja, sehingga kuliner kenta bisa menjadi kuliner modern yang digemari semua orang termasuk generasi milenial,” tambahnya.
Masih dalam perhelatan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Kalteng ke 62. Selain Mangenta, Pemerintah Daerah Provinsi Kalteng juga memecahkan rekor bakar jagung sebanyak 62 ribu bonggol atau tongkol. Hal ini menjadi penanda, direbutnya predikat Muri bakar jagung yang sebelumnya dipegang oleh Kota Jember, Provinsi Jawa Timur dengan total 52 ribu.
Advertisement