Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Tumpukan Material Lava Ancam Sejumlah Desa

Kepala pos pantau menyebut potensi meluapnya aliran lava keluar Gunung Ile Lewotolok akan membahayakan sejumlah desa.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jun 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2022, 13:00 WIB
Erupsi Gunung Ili Lewotolok, Lembata, NTT. (Foto: Istimewa)
Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Lembata, NTT. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Lembata - Aktivitas Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, kembali meningkat usai pekan lalu juga terjadi peningkatan aktivitas. Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok Stanis Ara Kian, Senin (13/6/2022) mengatakan, Gunung Ile Lewotolok mulai terjadi erupsi, karena adanya peningkatan aktivitas vulkanik periode lalu, sesuai hasil evaluasi terakhir 8 Juni 2022.

Stanis mengkhawatirkan terjadi tumpukan material lava di puncak kawah gunung itu. Jika penuh, potensi meluapnya aliran lava Gunung Ile Lewotolok keluar akan membahayakan sejumlah desa yang ada di kaki gunung tersebut.

Ia menambahkan pada Minggu (12/6/2022) juga terjadi erupsi dengan ketinggian asap mencapai kurang lebih 1.000 meter dari puncak kawah.

Stanis melaporkan bahwa selama enam jam gunung api Ile Lewotolok mengalami satu kali gempa letusan, 74 kali gempa embusan, dan 24 kali tremor non-harmonik.

Stanis menambahkan berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh, pada 8 Juni 2022 aktivitas Gunung api Ile Lewotolok masih berada pada Level III atau siaga dengan rekomendasi baru yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.

Dalam tingkat aktivitas Level III, masyarakat di sekitar gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak atau kawah gunung itu.

Kemudian, radius 3,5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timur laut. Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung.

Stanis mengatakan, beberapa hari terakhir terjadi hujan lebat dan intensitas yang cukup banyak di beberapa lokasi.

"Oleh karena itu, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak gunung itu agar mewaspadai potensi bahaya lahar terutama saat musim hujan," ucapnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya