Pura-Pura Pingsan, Petani Karet di Kuansing Selamat dari Serangan Beruang

Seorang petani bernama Abdul Mutolib di Desa Teratak Baru, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, diserang beruang madu.

oleh M Syukur diperbarui 28 Jun 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2022, 03:00 WIB
Petugas saat mengunjungi petani yang diserang beruang madu saat menderes pohon karet.
Petugas saat mengunjungi petani yang diserang beruang madu saat menderes pohon karet. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau)

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang petani bernama Abdul Mutolib di Desa Teratak Baru, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), diserang beruang madu. Beruntung korban selamat meskipun mengalami sejumlah luka cukup serius.

Plt Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Fifin Arfiana Jogasora menjelaskan, petani diserang beruang itu terjadi pada pertengahan Juni 2022. Tim sudah turun mengecek tempat kejadian perkara pada 25 Juni 2022.

Sebelum ke lokasi, petugas berkoordinasi dengan kepala desa setempat. Selanjutnya tim datang ke rumah korban untuk mengetahui bagaimana penyerangan itu terjadi.

"Kondisi tangan korban mengalami patah tulang dan luka di lengan bagian kiri," kata Fifin, Senin siang, 27 Juni 2022.

Kepada petugas, Abdul menceritakan, kejadian bermula saat dirinya menderes karet di kebun. Jarak kebun dari rumah sekitar tiga kilometer.

Saat mengumpulkan karet, tiba-tiba seekor beruang madu menyerangnya dari belakang. Korban melihat satwa itu punya tanda putih di bagian dada.

"Korban berusaha telungkup menghindari serangan," kata Fifin.

Beruang tersebut masih menggigit lengan kirinya dan korban berupaya melepaskan cengkraman satwa tersebut namun tidak terlepas. Tak kehabisan akal, korban pura-pura pingsan sehingga beruang tadi melepaskan gigitan.

"Korban tidak bergerak sama sekali sehingga gigitan beruang di lengan dilepas," kata Fifin.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Habitat Beruang

Setelah beruang pergi, korban berlari meninggalkan kebun lalu meminta tolong kepada orang sekitar. Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit untuk perawatan luka.

Hasil pengecekan di lokasi, kebun korban sangat dekat dengan habitat beruang. Kebun korban dekat dengan Taman Nasional Tesso Nilo yang menjadi salah satu habitat beruang di Riau.

Di lokasi, petugas tidak menemukan bekas darah ataupun bekas cakaran di pohon karet. Hanya saja berdasarkan informasi dari kepala desa, beruang madu sering terlihat di daerah tersebut.

"Kepala desa meminta tim melakukan upaya mitigasi karena di sana disebut sudah banyak yang menjadi korban," kata Fifin.

Berdasarkan informasi dari kepala desa, tambah Fifin, dalam dua tahun terakhir sudah ada lima orang warga diserang beruang.

Kepada warga sekitar, BBKSDA Riau mengimbau agar tidak beraktivitas sendirian di kebun. Petani diminta waspada dan menjauh dari kebun kalau melihat beruang.

"Kemudian tidak bertindak anarkis karena beruang merupakan salah satu satwa yang dilindungi, kalau melihat beruang segera laporkan ke BBKSDA Riau," tegas Fifin.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya