Liputan6.com, Parigi Moutong Warga Desa Torue, Kecamatan Torue, Parigi Moutong meminta Kementerian PUPR segera menyelesaikan normalisasi sungai dan pembuatan tanggul untuk mencegah banjir bandang kembali terjadi.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kepala Desa Torue, Kalman, banjir bandang yang kembali menerjang desanya, Minggu (14/8/2022) bisa saja dicegah jika pengerjaan normalisasi sungai dan pembuatan jalur air cepat diselesaikan.
Dia menjelaskan sungai yang melintasi desanya itu saat ini tidak punya jalur aliran yang memadai, sehingga jika hujan deras berpotensi meluap kembali.
"Ada aliran sungai yang harus dikembalikan setelah banjir pertama 28 Juli lalu. Sekarang sungai itu besar di hulunya sementara di hilirnya kecil," Kalman mengatakan, Senin (15/8/2022).
Kementerian terkait juga diminta segera membuat tanggul penahan air untuk mencegah sungai meluap ke permukiman.
Banjir susulan di desa itu terjadi di tengah status tanggap darurat tahap 2 usai banjir bandang yang terjadi 28 Juli lalu yang mengakibatkan 1.716 kepala keluarga di Kecamatan Torue terdampak. Selain itu, sebanyak 12 rumah hilang dan 31 rusak berat. Desa Torue menjadi lokasi terparah akibat bencana itu.
Sebelumnya, 2 Agustus lalu Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono saat meninjau Desa Torue menjanjikan pengerjaan normalisasi sungai dan pembuatan jalur air selesai dalam 3 hari. Namun, banjir kembali menerjang desa itu, Minggu (14/8/2022).
"Warga sekarang tidak tenang takut banjir susulan. Apalagi hujan deras masih sering terjadi," kata Kalman