Menyoal Pernyataan Wagub Jabar: Poligami Bisa Tekan HIV/AIDS

Akun @indonesiafeminis menyanggah pernyataan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum terkait Infeksi Menular Seksual (IMS).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 31 Agu 2022, 00:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2022, 00:00 WIB
Uu Ruzhanul Ulum
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memberikan keterangan kepada pers di Mapolda Jabar, Senin (21/9/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang terkesan melenggangkan poligami dengan mengklaim dapat menekan penyebaran HIV/AIDS, mendapat kecaman dari sejumlah pihak di media sosial. Salah satunya dari pegiat literasi feminisme.

Akun @indonesiafeminis menyanggah pernyataan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum terkait Infeksi Menular Seksual (IMS).

"Halo pak. Penyebab terjadinya angka infeksi IMS yang tinggi adalah karena tidak mempraktikan perilaku seks yang sehat yaitu menggunakan pengaman atau kondom," tulis akun tersebut dikutip Selasa (30/8/2022).

Dengan begitu, pernyataan soal poligami dapat menekan penyebaran IMS adalah keliru.

"Solusi untuk berpoligami tentu tidak akan menjawab dalam mengatasi tingginya angka IMS. Justru yang mungkin terjadi adalah perempuan-perempuan yang dipoligami dapat terkena IMS pula," bunyi pernyataan Indonesia Feminis.

"Jadi kalau masalahnya tidak mau memakai kondom, maka kita harus menggalakkan penggunaan kondom baik untuk pasangan yang menikah dan tidak menikah," tambah keterangan akun tersebut.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrurrozi atau Gus Fahrur. Ia menegaskan bahwa problem HIV/AIDS tidak bisa disederhanakan dengan mengambil jalan pintas, berpoligami.

"HIV/AIDS itu problematika lintas sektor, yakni ekonomi, politik, kesehatan, sosial dan budaya. Solusinya tidak bisa dikaitkan dengan poligami," kata Gus Fahrur dikutip Nu Online, Selasa (30/8/2022).

Menurut Fahrur, penanganannya juga cukup luas, artinya tidak semata urusan rumah tangga. Mengingat, seks bebas masih merupakan faktor utama risiko penularan HIV/AIDS. Selain itu, semakin banyak orang yang tidak menyadari kalau dia terpapar virus yang menyerang kekebalan tubuh ini.

"Sejauh ini kan kelompok rentan terpapar HIV/AIDS umumnya maaf, penganut seks bebas," terang dia.

Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa usulan terkait poligami untuk mengentaskan HIV/AIDS tidak bisa dibenarkan.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan solusi untuk mencegah HIV/AIDS yang meningkat di Jawa Barat (Jabar) adalah dengan menikah dan polgami. Sebab, kata Uu, menikah dan poligami akan menjauhkan diri dari perbuatan zina.

Menurut Uu, terbukti bahwa perzinahan membawa banyak mudarat, mulai dari penyakit kelamin menular, hingga paling parah terjangkit penyakit HIV/AIDS.

Usulan itu disampaikan Uu menyusul adanya fenomena HIV/ AIDS menghebohkan masyarakat Kota Bandung.

"Dari pada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak? Makanya dari pada ibu kena (HIV/ AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami," tutur Uu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya