Keluarga Santri Gontor Sesalkan Langkah Ponpes Usut Kasus Penganiayaan Setelah Viral

Proses autopsi jasad AM, siswa Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo Jatim, yang digelar di TPU Sungai Selayur Palembang Sumsel.

oleh Nefri Inge diperbarui 08 Sep 2022, 23:54 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2022, 23:43 WIB
Ini Penyesalan Keluarga di Palembang Saat Proses Autopsi Jasad Santri Gontor
Suasana di TPU Sungai Selayur Palembang saat proses autopsi jasad AM, siswa Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo Jatim, yang meninggal dunia diduga dianiaya seniornya (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Autopsi jasad AM (16), santri 5i Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo Jawa Timur (Jatim) digelar, di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sungai Selayur Palembang, pada Kamis (8/9/2022).

Proses autopsi jasad AM yang sudah dimakamkan pada Selasa (23/8/2022) lalu, berlangsung selama lima jam, dari pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB.

Autopsi dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan penyelidikan kasus dugaan penganiayaan maut di Ponpes Gontor 1 Ponorogo Jatim, yang terlebih dahulu sudah mendapat izin dari pihak keluarga.

Ternyata, pihak keluarga menyesalkan dilakukannya proses autopsi tersebut. Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum keluarga AM, Titis Rachmawati.

"Dari awal kita sesalkan, kenapa sudah viral dari pengacara Hotman Paris, baru ponpes melaporkan dan melakukan rilis terbuka serta mengajukan permohonan maaf," ucapnya kepada awak media, di tengah proses autopsi di Palembang.

Terlebih Ponpes Gontor 1 Ponorogo Jatim, terkesan lambat melaporkan kasus penganiayaan tersebut. Sehingga proses autopsi harus dilakukan.

"Seandainya cepat melakukan pelaporan itu, mungkin tidak sampai dilakukan autopsi. Keluarga sangat menyesalkan itu. Yang akhirnya proses seperti ini (autopsi jasad AM) harus dilalui," ujarnya.

Hingga Kamis siang, pihak keluarga belum menerima komunikasi lanjutan dari pihak ponpes. Hanya saja pernah, mereka diperkenalkan dengan Juru Bicara (Jubir) Ponpes Gontor Ponorogo.

Namun, Titis memastikan, pihak keluarga terutama orangtua AM sudah menerima kenyataan dan mengizinkan jasad AM diautopsi. Saat proses autopsi, ibu AM, Soimah tak hadir karena masih syok dengan kematian anaknya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Terduga Pelaku

Ini Penyesalan Keluarga di Palembang Saat Proses Autopsi Jasad Santri Gontor
Kuasa hukum keluarga AM, Titis Rachmawati saat menyampaikan penyesalan yang dirasakan keluarga AM terhadap pihak Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo Jatim (Liputan6.com / Nefri Inge)

“Kami mengapresiasi pihak Polres Ponorogo dan membantu sepenuhnya agar kasusnya terungkap dan tidak berlarut-larut. Adanya kejelasan atas penganiayaan ini dan bisa ditetapkan siapa pelakunya,” ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo Jatim AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia mengatakan, sudah ada 18 orang saksi yang diperiksa tim penyidik.

“Ada dua terduga pelaku, santri (Ponpes Gontor 1 Ponorogo Jatim), yang juga seniornya AM. Kita masih lakukan pemeriksaan,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya