Gajah Codet Terpantau Dekati SPBU di Kabupaten Bengkalis, Mau Ngapain?

BBKSDA Riau memitigasi konflik gajah dengan manusia di kawasan Duri, Kabupaten Bengkalis. Sebelumnya gajah mendekati perkebunan dan berada di belakang kandang ayam.

oleh Syukur diperbarui 13 Sep 2022, 04:00 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2022, 04:00 WIB
Gajah codet yang terpantau oleh BBKSDA Riau menjauh dari perkebunan warga di Kabupaten Bengkalis.
Gajah codet yang terpantau oleh BBKSDA Riau menjauh dari perkebunan warga di Kabupaten Bengkalis. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memitigasi konflik gajah dengan manusia di kawasan Duri, Kabupaten Bengkalis. Gajah itu sebelumnya mendekati perkebunan dan berada di belakang kandang ayam.

Gajah masuk kebun ini membuat warga sekitar resah sejak beberapa hari lalu. Pasalnya, gajah sumatra itu berukuran besar dan berjenis kelamin jantan.

Plt Kepala Bidang II BBKSDA Riau Hartono menjelaskan, petugas sudah turun ke lokasi memantau pergerakan gajah. Petugas melibatkan Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Minas.

"Gajah ini bersifat sitaire atau penyendiri," kata Hartono, Senin (12/9/2022).

Hasil pantauan petugas, gajah itu bernama Codet. Keberadaan petugas membuat gajah sudah menjauh dari perkebunan warga.

"Posisi sudah gajah sudah menjauh dari kandang ayam dan meninggalkan Jalan Siak, Duri, menuju Jalan Rangau, dekat SPBU," ujar Hartono.

Kepada warga sekitar, BBKSDA Riau mengimbau agar tidak melakukan hal-hal yang bisa membahayakan satwa dilindungi tersebut.

"Saat ini Tim masih memonitor pergerakan gajah Codet untuk selanjutnya akan dilakukan penggiringan," kata Hartono.

 

Pernah Bertarung

Gajah Codet diperkirakan berumur 40 tahun dan berasal dari Suaka Margasatwa Balai Raja. Pada 2017, gajah Codet dicari petugas karena luka di punggung dan paha kanan.

Menurut BBKSDA kala itu, luka yang dialami gajah itu akibat perkelahian dengan gajah jantan lainnya. Hal ini merupakan siklus rutin gajah ketika berebut wilayah ataupun sedang memasuki masa kawin.

Pencarian dilakukan dengan menelusuri hutan dan jalur lintas gajah, termasuk dari tumpukan kotorannya. Tak jarang, tim BBKSDA terperosok lumpur karena beratnya medan yang harus dilalui, ditambah lagi‎ hujan yang turun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya