Ala Citayam Fashion Week, Begini Cara Pemda Bonebol Promosikan Karawo

Hajatan Fashion Show Karawo pertama itu, digelar masih dengan momentum hari Pahlawan 10 November. Suara teriakan dari ASN tidak berhenti bersahutan saat satu persatu jagoan mereka menampilkan pakaian karawo.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 13 Nov 2022, 01:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2022, 01:00 WIB
Hajatan Fashion Show Karawo
Hajatan Fashion Show Karawo pertama itu digelar pemda Bonebol, masih dengan momentum hari Pahlawan 10 November (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Ruas jalan depan Kantor Bupati disulap jadi arena pertunjukan Fashion Show Karawo ala pertunjukan Citayam Fashion Week. Semua terlibat, mulai Bupati, Sekda Ishak Ntoma, pimpinan OPD hingga ASN Bone Bolango.

Hajatan Fashion Show Karawo pertama itu, digelar masih dengan momentum hari Pahlawan 10 November. Suara teriakan dari ASN tidak berhenti bersahutan saat satu persatu jagoan mereka menampilkan pakaian karawo.

Karawo adalah kain tradisional khas Gorontalo yang proses pembuatannya merupakan hasil kerajinan tangan. Kerajinan tangan karawo artinya artinya adalah kain Kerawang.

Bupati Hamim yang tampil mengenakan kemeja kerawang lengan panjang bermotif makuta topi khas Gorontalo bak model papan atas berjalan dengan percaya diri dengan senyum lebar yang menghipnotis.

Dia berjalan layaknya penampilan fashion week di runway sepanjang 10 meter, dan iikuti oleh pejabat lainnya. Apa sebenarnya alasan kemeriahan Fashion Show Karawo yang diselenggarakan itu?

Bupati Hamim Pou mengatakan, selain memeriahkan hari pahlawan, Kabupaten Bonebol sendiri sebagai salah satu kota atau kabupaten kreatif penghasil kain karawo.

"Kekuatan Bonebol itu dari di fashion karawo. Maka hari ini untuk penegasannya, hari ini kita gelar fashion show dengan produk-produk pengembangan dari kain karawo tersebut,” kata Hamim di hadapan awak media.

Hamim juga menegaskan, karawo tidak hanya untuk kebutuhan formal bahkan bisa untuk bahan kaos. Atau dimodifikasi dengan yang lain, tapi tetap menunjukan originalitas dari sebuah produk lokal kain karawo tersebut.

“Kami ingin memajukan fashion karawo dari sisi hulunya dari industri rumah tangga sampai ke pemasaran,” ungkapnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Peluncuran Aplikasi Wisata

Dalam kesempatan itu, Bupati Bone Bolango, mengingatkan soal promosi di sektor pariwisata. Musababnya, pada tahun 2022 ini dirinya sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp10,5 miliar untuk pembangunan infrastruktur pariwisata Bone Bolango.

Seperti pembangunan Sauna dan SPA Lombongo, pembangunan Foodcourt Lombongo, penataan jalan objek wisata Lombongo, penataan objek wisata Benteng Ulantha, penataan objek wisata Danau Perintis, penataan objek wisata Botutonuo, dan penataan objek wisata Botubarani.

Pembangunan ini tentunya membutuhkan promosi wisata yang massif dan sinergitas dari pemangku kepentingan sehingga dengan hal tersebut diharapkan akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bone Bolango.

Untuk menjawab tuntutan tersebut, maka Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Bone Bolango menghadirkan aplikasi SIP HPMU, yakni Sistem informasi Promosi Harmoni Pariwisata yang Maju dan Unggul.

Dengan hadirnya aplikasi SIP HPMU ini, ia meminta kepastian harga untuk mengunjungi obyek wisata di Kabupaten Bone Bolango diinformasikan secara benar dan utuh kepada wisatawan lewat aplikasi tersebut.

“SIP HPMU ini sangat bagus. Kita ingin mengintegrasikan informasi seluruh objek wisata di Bone Bolango terkait waktu, fasilitas dan kepastian harga. Kepastian harga ini penting terutama bagi wisatawan mancanegara,” ia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya