Kasus Covid-19 di Bandung Melonjak Jelang Akhir Tahun, Bakal Ada Pembatasan Lagi?

Pemkot Bandung khawatir atas peningkatan kasus Covid-19 jelang akhir tahun ini.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 16 Nov 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2022, 08:00 WIB
CFD Jakarta
Warga berolahraga di area Car Free Day (CFD) kawasan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (21/6/2020). Hari ini adalah kali pertama digelarnya CFD Jakarta di sepanjang Jalan Sudirman - Thmarin saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengkhawatirkan peningkatan kasus Covid-19 pada pekan kedua November 2022 ini. Kegiatan masyarakat pun disebut akan dibatasi terlebih lonjakan kasus terjadi jelang akhir tahun.

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, angka konfirmasi aktif cukup meningkat drastis, per hari bisa mencapai 90-100 kasus. "Padahal kita sempat hanya 5-10 kasus per hari," kata Yana di Bandung, Selasa (15/11/2022).

Kegiatan serta mobilitas masyarakat berpotensi meningkat saat akhir tahun, momentum itu dikhawatirkan menjadi bom waktu bagi Kota Bandung. Pihaknya pun disebut bakal kembali melakukan pembatasan pada kegiatan publik.

"Kelihatannya kita akan coba batasi lagi kegiatan masyarakat. Pemkot Bandung cukup khawatir dengan akhir tahun," kata Yana.

"Itupun diprediksi oleh pemerintah pusat. Pasca akhir tahun khawatirnya ada kenaikan lagi karena mobilitas warga pasti meningkat di akhir tahun," imbuhnya.

 

Faktor Varian XBB?

Yana mengatakan, Pemkot Bandung sejauh ini belum bisa memastikan apakah peningkatan kasus dipicu varian Covid-19 XBB atau bukan.

"Saya juga belum tahu apakah ini varian XBB atau bukan. Peningkatan kasus memang terjadi, BOR (Bed Occupation Rate) juga meningkat. Terjadi peningkatan sehingga harus dirawat di rumah sakit," katanya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, menyampaikan hal serupa bahwa kasus Covid-19 Subvarian Omicron yaitu XBB belum bisa terdeteksi di Kota Bandung karena keterbatasan laboratorium.

"Lab kami tidak punya kemampuan untuk mendeteksi sampai ke subvariannya. Kemampuan itu hanya dimiliki pusat," sebut Anhar saat dihubungi, Kamis malam (10/11/2022).

Varian XBB ini disebut-sebut memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dari varian Omicron. Tapi, kata Anhar, apapun variannya, masyarakat diminta untuk tetap waspada, menjaga protokol kesehatan, serta melakukan vaksinasi.

"Kita imbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap waspada, tingkatkan kesadaran dan mari saling menjaga," kata Anhar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya