Teror Harimau Sumatra di Kebun Sawit Kabupaten Pelalawan

Harimau sumatra mangsa sapi di perkebunan sawit sebuah perusahaan di Kabupaten Pelalawan, di mana BBKSDA Riau sudah menurunkan tim ke lokasi.

oleh M Syukur diperbarui 08 Des 2022, 06:31 WIB
Diterbitkan 08 Des 2022, 06:31 WIB
Jejak harimau sumatra temuan petugas di lokasi sapi yang dimangsa.
Jejak harimau sumatra temuan petugas di lokasi sapi yang dimangsa. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau)

Liputan6.com, Pekanbaru - Seekor sapi di Desa Lubuk Raja, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, ditemukan mati mengenaskan oleh pemiliknya. Beberapa bagian tubuh sapi di kebun sawit itu telah hilang diduga mangsa harimau sumatra. 

Dugaan harimau mangsa sapi ini sudah dilaporkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Petugas mengirim tim untuk mengidentifikasi penyerang ternak tersebut.

Kepala Bidang I BBKSDA Andri Hansen Siregar dikonfirmasi menjelaskan, dugaan sapi dimangsa harimau makin kuat setelah petugas menemukan sejumlah jejak di lokasi. 

"Ada temuan jejak di sekitar bangkai ternak," kata Andri, Rabu petang, 7 Desember 2022.

Andri menyebut belum bisa mengidentifikasi apakah harimau yang menyerang ternak itu sudah dewasa atau masih remaja. 

Andri menjelaskan, serangan terhadap sapi itu terjadi pada 3 Desember 2022. Kejadiannya berlangsung di permen sawit, persisnya di Blok F 42 Pondok III. 

Kebun sawit merupakan areal Perkebunan PT Serikat Putra. Lokasi ini sering dijadikan warga sekitar menambatkan sapi untuk mencari rumput.

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Plang Peringatan

Sebagai tindak lanjut, BBKSDA Riau meminta perusahaan agar memasang plang peringatan. Ini sebagai tanda bahwa di lokasi ada harimau. 

"Tim juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak menggembalakan ternak di lokasi yang jauh dari jangkauan pemiliknya," kata Andri. 

Andri juga meminta perusahaan memperingatkan pekerja selalu waspada dalam bekerja dan tidak beraktivitas sendiri di perkebunan.

"Perusahaan agar memasang kamera jebak di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan keberadaan harimau sumatra," kata Andri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya