Liputan6.com, Medan Perusahaan penyedia solusi pendidikan berbasis teknologi, Kelas Pintar, kini memiliki perwakilan di beberapa daerah di Pulau Sumatera, antara lain Aceh, Pekanbaru, Medan, Bukit Tinggi, Padang, Ogan Ilir, Palembang, Banyuasin, dan Bangka Belitung.
Founder dan CEO Kelas Pintar, Fernando Uffie mengatakan, Kelas Pintar merupakan Mitra Pembangunan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.
"Sebelumnya kami telah memiliki representatif di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali," kata Uffie, Sabtu (10/12/2022).
Advertisement
Baca Juga
Diterangkannya, sebagai mitra pembangunan, Kelas Pintar berupaya untuk menjangkau wilayah yang lebih luas. Hal tersebut diwujudkan pihaknyanya dengan melebarkan sayap di beberapa kota di Pulau Sumatera.
"Terhitung sejak September 2022, Kelas Pintar memiliki perwakilan di beberapa daerah di Pulau Sumatera," ujarnya.
**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:
1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Arahan Kemendikbudristek
Dijelaskan Uffie, arahan yang diberikan oleh Kemdikbudristek agar Satuan Pendidikan dapat segera mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, tentu dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
"Salah satunya Kelas Pintar sebagai satu-satunya perusahaan teknologi edukasi yang menjadi mitra pembangunan," jelasnya.
Penyediaan perangkat ajar, serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar bagi Satuan Pendidikan menjadi fokus utama dukungan dari Kelas Pintar.
"Dengan melebarkan jangkauan ke Pulau Sumatera, kami berharap dapat membantu akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka secara khusus, dan meningkatkan mutu pendidikan berbasis teknologi di Indonesia secara umum," paparnya.
Advertisement
Mitra Implementasi Kurikulum Merdeka
Penyedia solusi pendidikan berbasis teknologi, Kelas Pintar, terpilih menjadi salah satu dari 19 mitra yang akan membantu Kemendikbudristek dalam mempercepat, memfasilitasi, dan menguatkan Implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia.
Sebagai mitra, startup edutech ini akan berpartisipasi aktif dalam sosialisasi, pendampingan satuan pendidikan binaan, penyusunan modul dan perangkat ajar, hingga melakukan pengunggahan sumber/bahan ajar pada platform Merdeka Mengajar.
"Berbekal pengalaman dan sumber daya manusia yang kompeten di bidang pendidikan berbasis teknologi, kami percaya Kelas Pintar bisa berkontribusi dalam upaya memajukan dunia pendidikan tanah air melalui akselerasi dan penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka," jelas Founder dan CEO Kelas Pintar, Fernando Uffie, Rabu, 24 Agustus 2022.
Alasan terpilihnya Kelas Pintar sebagai mitra pembangunan Implementasi Kurikulum Merdeka dikarenakan Kelas Pintar memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Kemdikbudristek.
Adapun ketentuan itu meliputi mandiri dalam hal pendanaan, memiliki sekolah binaan, memiliki MoU dengan pemerintah daerah, serta diharapkan sudah pernah bekerja dengan daerah binaan minimal selama 1 tahun, dan memiliki fokus pada peningkatan proses pembelajaran.
Sebagai informasi, Kelas Pintar saat ini telah digunakan oleh lebih dari 1.000 sekolah di seluruh Indonesia, di mana 523 sekolah di antaranya merupakan Sekolah Binaan Implementasi Kurikulum Merdeka.
Sekolah Binaan Kelas Pintar terdiri dari berbagai jenjang, yaitu 351 sekolah di jenjang sekolah dasar, 146 di jenjang sekolah menengah pertama, dan 26 sekolah di jenjang sekolah menengah atas.
Sekolah binaan tersebut tersebar di beberapa wilayah: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bali.
10 Program Kelas Pintar untuk Implementasi Kurikulum Merdeka
Lebih lanjut, Uffie merinci tentang beragam kegiatan yang sudah dan akan dilakukan oleh Kelas Pintar sebagai mitra pembangunan Implementasi Kurikulum Merdeka.
1. Melakukan webinar dan atau seminar ke satuan pendidikan binaan.
2. Melakukan visitasi dan pendampingan satuan pendidikan binaan secara berkelompok di ruang lingkup provinsi, kota/kabupaten, kecamatan, dan satuan pendidikan.
3. Menyediakan narasumber untuk berbagai kegiatan sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan oleh BPMP, Dinas Pendidikan dan Satuan Pendidikan di daerah binaan.
4. Melakukan webinar dan atau seminar bedah/penyusunan ATP, serta penyusunan modul ajar.
5. Menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Fase A sampai dengan Fase E yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan binaan.
6. Menyusun perangkat ajar (ATP) yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan binaan, serta mendokumentasikannya di Platform Merdeka Mengajar, atau di Platform Kelas Pintar, sehingga dapat digunakan oleh seluruh satuan pendidikan
7. Mengadakan pelatihan penggunaan Platform Merdeka Mengajar untuk Satuan Pendidikan binaan Kelas Pintar
8. Melakukan pendampingan di satuan pendidikan binaan untuk pembentukan dan atau pengaktifan komunitas belajar di sekolah (MGMPS).
9. Membentuk komunitas belajar dari Kelas Pintar yang dapat diikuti oleh satuan pendidikan binaan, maupun satuan pendidikan nonbinaan Kelas Pintar.
10. Melakukan kegiatan atau berbagi materi Implementasi Kurikulum Merdeka melalui komunitas belajar Kelas Pintar yang diikuti oleh satuan pendidikan binaan dan nonbinaan.
Advertisement