Pemicu Polisi Tikam Polisi di Pekanbaru hingga Tewas

Kejadian polisi tikam polisi ini dipicu oleh kemarahan pelaku karena tidak terima dimarahi oleh korban. Sebab pelaku tidak ikut apel konsolidasi beberapa jam sebelumnya.

oleh M Syukur diperbarui 21 Des 2022, 14:39 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 14:02 WIB
Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang anggota Provost di SPN Polda Riau, Aiptu Ruslan, tewas ditikam oleh rekannya, Bripka Wido Fernando. Kasus polisi tikam polisi ini tengah diusut Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Riau.

Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto menyebut pelaku sudah ditetapkan sebagai buronan. Pencarian tengah dilakukan tim yang dibentuk Polda Riau.

"Kejadian penikaman pada Selasa, 20 Desember 2022, sekitar pukul 21.00 WIB, korban meninggal dunia sekitar pukul 23.00 WIB," jelas Sunarto, Rabu siang, 21 Desember 2022.

Sunarto menjelaskan, kejadian polisi tikam polisi ini dipicu oleh kemarahan pelaku karena tidak terima dimarahi oleh korban. Sebab pelaku tidak ikut apel konsolidasi beberapa jam sebelumnya.

"Polda Riau akan menindak pelaku secara hukum," kata Sunarto.

Informasi dirangkum, pada Selasa, 20 Desember 2022, sekitar pukul 15.45 WIB, korban datang ke penjagaan memanggil pelaku untuk melaksanakan apel. Saat itu, korban menegur pelaku kenapa tidak apel.

Pelaku menjawab dia disuruh standby oleh seorang perwira di pos jaga karena tidak ada yang jaga. Korban kemudian memerintah pelaku push up tapi ditolak.

Terjadi keributan antara pelaku dan korban sehingga dilerai oleh perwira lainnya. Perwira tadi meminta pelaku dan korban menyelesaikan permasalahan dengan baik.

Korban dan pelaku pergi ke lapangan untuk apel. Di lapangan, seorang perwira meminta senjata api yang dibawa oleh pelaku.

 

Penuh Emosi

Pada Selasa malam, pelaku datang lagi ke SPN membawa kedua orangtuanya serta adiknya. Pelaku menghadap kepada Wakil Kepala SPN dan mengadu telah berkelahi dengan korban.

Wakil Kepala SPN menyebut akan menyelesaikan masalah ini keesokan harinya karena sebentar lagi ada persiapan pelantikan siswa SPN.

Belum puas, pelaku menghadap Kepala SPN Polda Riau. Di sana, pelaku juga tidak mendapatkan penyelesaian sehingga keluar tanpa pamit dari ruangan.

Dalam keadaan emosi, pelaku datang ke penjagaan dan bertemu dengan korban. Terjadi keributan di sana sehingga pelaku mencabut sangkurnya lalu menusuk korban dua kali.

Setelah korban tergeletak, pelaku lari ke arah gedung utama SPN selanjutnya berlari keluar menggunakan sepeda motor.

Sunarto dikonfirmasi terkait rangkaian peristiwa sebelum penikaman ini terjadi meminta waktu karena pelaku belum tertangkap.

"Pelaku belum tertangkap, jadi belum tahu, nantilah itu," tegas Sunarto.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya