Liputan6.com, Bandung - Bupati Cianjur Herman Suherman membantah dirinya telah menyelewengkan dana bantuan gempa Cianjur. Ia mengungkapkan bahwa bantuan yang masuk sebelum tanggap darurat tersebut dinyatakan selesai dan bahkan telah didistribusikan.
Baca Juga
Advertisement
Herman Suherman menjelaskan bantuan yang disebut dalam laporan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia juga menjelaskan bilamana dirinya sering menekankan pada semua pejabat yang terlibat untuk tidak bermain-main dalam bantuan pendistribusian tersebut.
"Saya sering menekankan pada semua pejabat yang terlibat dalam tanggap darurat bencana tidak bermain-main dalam pendistribusian bantuan termasuk pemotongan uang bantuan karena hukumannya hukum mati," ujarnya mengutip dari Antara, Rabu (28/12/2022).
Herman Suherman juga mengatakan bahwa pihaknya akan merilis bukti penyaluran bantuan tersebut.
Ia juga berkata bahwa dirinya tidak mengurangi bantuan dari berbagai kalangan di Indonesia yang masuk pada pemerintahan Cianjur tersebut.
"Kita akan rilis bukti penyaluran bantuan tersebut, saya menilai ini risiko bekerja benar dan ikhlas sehingga banyak yang tidak suka. Tapi ini tidak menyurutkan niat saya untuk membantu warga Cinajur yang masih terdampak," jelasnya.
Sebelumnya, laporan dari perwakilan Acsenahumanis Respon Foundation (ARF) merinci, bantuan yang diberikan oleh Emirates Red Crescent berupa 2 ribu lembar selimut, 25 ton beras, 1.000 paket kebersihan, 500 lampu bertenaga solar, serta baterai carge untuk tenda.
"Bupati memotong SOP yang sudah dibuat BNPB, serta me-repacking bantuan menjadi berbeda," kata ARF dalam keterangannya, dikutip Rabu (28/12/2022).
"Yang tadinya sumbangan dari lembaga internasional diubah kemasan partai dan dijual ke pasar. Artinya bupati menggunakan wewenangnya untuk memangkas distribusi bantuan, serta mengemas bantuan tersebut dengan bentuk lain dan menjual ke pasar," jelas perwakilan ARF.
Profil Herman Suherman
Melansir dari situs Pemkab Cianjur, Bupati Herman Suherman merupakan pria kelahiran 23 Oktober 1962 di Cianjur. Ia beragama Islam dan mempunyai seorang istri dan dua orang anak.
Herman Suherman terpilih menjadi Bupati di Cianjur pada 2021 sampai dengan periode 2026.
Dalam bidang akademik, Herman Suherman mempunyai pendidikan mulai dari di SD Negeri Gintung (1975), ST Negeri II Cianjur (1979), STM Negeri Cianjur (1982), ATPU Provinsi Jabar (1986), S1 UNLA Bandung (2000), dan S2 STIA LAN Bandung (2010).
Sebelum menjadi Bupati Cianjur, Herman Suherman juga sempat mempunyai beberapa pengalaman pekerjaan mulai dari Kasubsi Pengolahan Data di DPU DT II Cianjur (1992), Kasubsi Pengairan di DPU DT II Cianjur (1998), Kasubag Penyusunan Program di DPU Bina Marga (1999), Kasi dan Perencanaan Teknis di DPU Bina Marga (2001).
Kemudian, Kasubdit Perencanaan Teknik di DPU Bina Marga (2006), Kabid Bina Teknik di DPU Bina Marga (2009), Kepala Kantor Lingkungan Hidup (2009), Kepala Dinas Kehutanan & Perkebunan (2010), dan Direktur Utama di PDAM Cianjur (2014).
Advertisement
Harta Kekayaan
Dilansir dari laman elhkpn.kpk.go.id, Bupati Cianjur Herman Suherman tercatat telah melaporkan harta kekayaannya yang total senilai Rp9.202.521.184.Â
Laporan Kekayaan Hasil Penyelenggaran Negara di KPK mencatat, Herman memiliki 5 tanah dan bangunan serta dua kendaraan yang sebagian besar merupakan hasil sendiri. Total dari aset tanah-bangunan ini senilai Rp7.626.000.000.
Kelima aset tanah dan bangunan itu berlokasi di Kabupaten Cianjur. Salah satunya ada tanah dan bangunan seluas 1.750 m2/500 m2 senilai Rp6,2 miliar, juga tanah seluas 1500 m2 senilai Rp270 juta.
Kemudian terkait alat transportasi, elhkpn KPK mencatat, Herman memiliki 2 unit kendaraan dengan total Rp1,7 miliar.
Masing-masing kendaraan itu merupakan motor Honda Vario keluaran 2007 senilai Rp7 juta, dan 1 unit mobil Toyota Alphard keluaran 2020 senilai Rp1 miliar.
Adapun harta bergerak lainnya milik Herman senilai Rp465.450.000, juga kas dan setara kas Rp179.833.284.Â
Selain itu, Herman juga tercatat memiliki utang sebesar Rp75.762.100.