Sejarah Berdirinya Partai Golkar di Indonesia

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil baru saja mengumumkan dirinya resmi bergabung dengan partai Golkar. Kabar tersebut ia bagikan di media sosial Instagramnya pada Kamis (19/01/2023) pagi.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 19 Jan 2023, 13:51 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2023, 13:47 WIB
Dipakaikan Jas Kuning, Ridwan Kamil Resmi Gabung ke Golkar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerima kartu anggota Partai Golkar dari Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto di DPP Golkar, Jakarta,Rabu (18/1/2023). Ridwan Kamil resmi bergabung dengan Partai Golkar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil baru saja mengumumkan dirinya resmi bergabung dengan Partai Golkar. Kabar tersebut ia bagikan di media sosial Instagramnya pada Kamis (19/01/2023) pagi.

Akhirnya saat yang menentukan ini tiba terkait keputusan saya bergabung dengan partai politik berjuang bagi pembangunan bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan berlabuh ke Partai Golkar,” ujar Ridwan Kamil/@ridwankamil.

Ia juga menceritakan bahwa keputusannya dalam bergabung dengan Partai Golkar tidak diputuskan secara tiba-tiba. Ada banyak pertimbangan yang harus ia lakukan terutama masukan dari istri, keluarga, ulama, kerabat, hingga kolega dan sahabatnya.

Keputusan ini diambil tidak secara tiba-tiba, melainkan melalui pertimbangan panjang baik dengan melakukan istikharah, masukan dari ibu yang juga guru bagi saya, istri dan keluarga, ulama, kerabat, keluarga serta para sahabat. Keputusan ini pun saya ambil demi meningkatkan kinerja, bukan ambisi politik semata,” ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil)

Sejarah Partai Golkar

Partai Golkar merupakan singkatan dari Golongan Karya. Partai ini dibentuk pada dekade 1950-an. Awalnya diorientasikan untuk menjadi perwakilan bagi golongan-golongan di tengah masyarakat.

Melansir dari situs resmi Golkar, pada saat itu perwakilan ini mempunyai harapan untuk mempresentasikan keterwakilan yang kolektif sebagai bentuk dari demokrasi yang khas di Indonesia. Adapun wujud dari demokrasi tersebut adalah hal-hal yang sering disuarakan oleh tokoh-tokoh seperti Bung Karno, Prof Soepomo, dan Ki Hadjar Dewantara.

Sejarah awal berdirinya partai ini justru bukanlah sebuah partai politik, melainkan perwakilan dari golongan melalui golongan karya. Ide awalnya sebagai sistem perwakilan (alternatif) serta perwakilan lembaga-lembaga representatif.

Pada 1957, organisasi ini pun berdiri dan sistem multipartai saat itu mulai berkembang di Indonesia. Golkar pun menjadi sebuah alternatif organisasi yang didalamnya terdiri dari golongan-golongan fungsional.

Tujuannya juga untuk membangun organisasi masyarakat atau ormas. Golkar kemudian beralih menjadi sebuah partai politik ketika Bung Karno bertindak menjadi konseptor dan Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution mempunyai fungsi sebagai penggerak.

Bersama angkatan darat saat itu mengubah Golkar menjadi sebuah partai politik untuk melawan PKI (Partai Komunis Indonesia). Golkar juga mempunyai konsep dalam menumbuhkan persatuan dan kerja sama.

Golkar yang awalnya anti partai politik, runtuh menjadi sebuah partai. Ide awal dari Golkar adalah menghancurkan partai-partai yang ada, namun bisa menjadi sebuah partai yang justru eksis sampai saat ini.

Sebelum mempunyai nama Partai Golongan Karya, awalnya namanya adalah Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar). Berdirinya Sekber Golkar ada pada masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno pada 1964 oleh Angkatan Darat dalam menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.

Partai Golkar didirikan pada 20 Oktober 1964 oleh Soeharto dan Suhardiman. Partai ini dirintis sejak zaman Orde Lama dan ketika masa Orde Baru kehadirannya dalam rangka pembaharuan politik di Indonesia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya