Liputan6.com, Yogyakarta - Yogyakarta memiliki minuman tradisional yang terbuat dari aneka rempah pilihan. Minuman menyehatkan ini diberi julukan bir jawa.
Bir jawa khas Yogyakarta diperkirakan muncul pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VII. Kehadiran minuman tradisional ini ternyata terinspirasi dari kebiasaan pasukan Belanda yang suka mengonsumsi bir.
Meskipun disebut 'bir', faktanya bir jawa ini sama sekali tidak mengandung alkohol, sehingga tidak memabukkan. Sebaliknya, minuman ini justru bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Advertisement
Bir jawa biasanya dikonsumsi oleh para kaum priyayi Keraton Yogyakarta untuk menghangatkan badan. Kemunculan bir jawa pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VII terjadi ketika Sri Sultan sering melihat pasukan Belanda minum bir hingga mabuk.
Baca Juga
Sri Sultan kemudian berniat meracik bir sendiri tanpa menggunakan alkohol. Akhirnya, terciptalah bir jawa yang dibuat dari berbagai rempah-rempah pilihan. Minuman tersebut kemudian menjadi minuman khas bagi para raja di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Adapun rempah-rempah yang digunakan berupa bunga cengkih, kayu manis, serutan kayu secang, jahe, kapulaga, daun serai, daun pandan, jeruk nipis, dan gula pasir atau gula batu. Semua bahan tersebut dicampur dalam air dan direbus hingga berwarna kemerahan. Selanjutnya dibubuhi dengan air perasan jeruk, es batu, dan dikocok hingga berbuih, layaknya bir.
Rasa bir jawa ini sebenarnya mirip dengan wedang uwuh atau wedang jahe. Perbedaannya terletak pada penambahan es batu dan adanya buih-buih yang membuat bir Jawa sangat mirip dengan bir pada umumnya.
Bir jawa mulanya berwarna merah. Agar warnanya lebih mirip dengan bir biasa, maka diberi tambahan jeruk nipis. Kini, bir jawa semakin populer dan dikenal hingga ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan, minuman tradisional ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda sejak 2022 lalu.
Â
Penulis: Resla Aknaita Chak