Liputan6.com, Yogyakarta - Pameran furnitur internasional bertajuk Jogja Internasional Furniture & Craft Fair Indnonesia (Jiffina) 2023 kembali digelar. Pameran furnitur dan kerajinan bertaraf internasional ini rencananya diadakan di Jogja Expo Center (JEC) pada 11 sampai 14 Maret 2023.
Jiffina 2023 mengusung tema The Power of Eco Lifestyle for Global Market. Seperti yang kita ketahui, furnitur eco friendly diproyeksikan menjadi trend baru pada 2023.
Perabot rumah tangga ramah lingkungan disebut-sebut memberikan kontribusi yang sangat besar untuk mengurangi pencemaran lingkungan, seperti polusi udara, air, maupun tanah. Konsep hunian seperti ini sering disebut sebagai green living house.
Advertisement
Lalu menjelang pameran Jiffina 2023, begini tips memilih furnitur eco friendly:
Baca Juga
1. Kayu Ramah Lingkungan
Kayu ramah lingkungan adalah kayu bersertifikat dengan asal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab. Artinya pengelola hutan akan menanam kembali hutan tersebut ketika pohon dimanfaatkan untuk pembuatan furnitur.
Produsen furnitur yang baik biasanya memiliki kelengkapan logo kayu bersertifikat atau Forest Stewardship Council (FSC) pada bahan baku yang digunakannya. Selain itu, kayu daur ulang juga bisa jadi pilihan.
Furnitur bekas yang diberi finishing ulang maupun furnitur yang berasal dari kayu-kayu bekas kusen memiliki nilai eco-friendly, karena memanfaatkan kayu yang sudah ada tanpa menebang pohon.
2. Bambu dan Rotan
Selain kayu, tidak ada salahnya menggunakan bahan lain pengganti kayu. Salah satunya adalah bambu dan rotan yang memiliki tampilan tak kalah cantik dengan kayu.
Bambu dan rotan merupakan pilihan bahan yang ramah lingkungan. Sebab, bambu dan rotan relatif lebih mudah ditanam dan berkembang, sehingga regenerasi pohon bambu berlangsung lebih cepat dibanding pohon kayu.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bahan Daur Ulang
3. Bahan Daur Ulang
Furnitur dari barang-barang bekas seperti ban, drum, hingga peti kemas dapat pilihan untuk furnitur eco-friendly. Furnitur dari bahan daur ulang ini juga menghadirkan konsep industrial pada ruangan.
Produksi furnitur dari bahan daur ulang biasanya dilakukan secara custom. Pembeli dapat menyesuaikan bentuk dan ukuran yang pas untuk kebutuhan dan selera interior.
4. Water Base Finishing
Furnitur dengan finishing yang ramah lingkungan dapat menjadi pilihan. Salah satunya finishing berbahan dasar air atau yang disebut water based finishing.
Selain ramah lingkungan, finishing berbahan dasar air juga relatif lebih aman buat kesehatan penghuni rumah karena lebih minim mengandung zat kimia tambahan yang berbahaya.
5. Bongkar Pasang
Furnitur yang bisa dibongkar pasang akan memudahkan pemiliknya. Furnitur pun bisa dimanfaatkan kembali di rumah baru tanpa perlu menggantinya dengan yang baru.
Bongkar pasang furnitur juga mengurangi emisi karbon yang dikeluarkan ketika membawa furnitur dari toko ke rumah.
Sementara itu, Jiffina Maret 2023 mendatang akan menjadi gelaran ke-7. Bertahannya Jiffina ini tidak lepas dari komitmen dan sinergi berbagai pihak yang terlibat.
Gelaran pameran Jiffina 2023 juga menargetkan transaksi mencapai puluhan juta USD. Ketua Penyelenggara Jiffina, Agus Imron, mengatakan jika pada penyelenggaraan Agustus 2022 lalu mampu menghadirkan pengunjung hingga 3 ribu lebih, diharap pada tahun ini dapat melebihi capaian tersebut.
"Target kami pada penyelenggaraan tahun 2023 ini 5 ribu pengunjung," kata Agus seusai Launching Pameran Jiffina di JEC, Selasa (24/1/2023).
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyebut Pemkab Bantul mendukung penyelenggaraan Jiffina ini. Ia juga mendorong pameran ini dapat dipersiapkan sebaik mungkin.
Sebab, Kabupaten Bantul sendiri juga memiliki potensi untuk pengembangan furniture dan craft.
"Pemerintah Bantul sedang mem-branding Bantul pusat craft-nya Indonesia. Potensi furniture dan craft di Bantul sangat besar," kata Halim.
Advertisement