Liputan6.com, Pekanbaru - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Andi Nur Alamsyah menjadi komisaris di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V. Direktur Jenderal Perkebunan di Kementerian Pertanian itu diharap mampu membawa angin segar dalam peremajaan sawit rakyat di Bumi Lancang Kuning.
Usai ditunjuk, Andi langsung ke Pekanbaru. Dia melakukan pertemuan dengan pengurus Asosiasi Petani Kelapa Sawit Inti Rakyat (Aspekpir) dan berdiskusi soal peremajaan sawit.
Advertisement
Baca Juga
Ketua DPP Aspekpir Setyono menjelaskan, saat ini petani di Riau dihadapkan ragam persoalan pelik untuk meremajakan sawit renta. Sebut soal administrasi yang mempersulit petani.
"Semoga dengan penunjukan komisaris PTPN V ini bisa mengurai persoalan yang ada," kata Setyono, Jumat malam, 27 Januari 2023.
Perusahaan perkebunan yang berkantor pusat di Pekanbaru ini menggandeng 51 ribu lebih hektare lahan petani sebagai mitra. Penunjukannya diharap memberikan persoalan yang memperlambat peremajaan sawit.
Setyono berharap Andi menjadikan Aspekpir sebagai mitra strategis meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Apalagi selama ini Aspekpir menjadi mitra pemerintah memajukan perkebunan rakyat.
"Kami ingin berkolaborasi, kita harus bergairah memajukan perkebunan sawit Indonesia, khususnya Riau," jelas Setyono.
Menurut Setyono, sosok Andi yang bersemangat memajukan sawit di Indonesia, ditambah dengan Jatmiko Santosa sebagai CEO PTPN V, merupakan sinergi yang tepat.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Tingkatkan Kesejahteraan
Jatmiko selama 3 tahun menjabat dinilai Setyono mampu meningkatkan kesejahteraan petani dengan penerapan pola kemitraan transparan. Peran petani mitra dikuatkan, begitu juga petani swadaya melalui ragam program.
"Sinergi dua sosok ini kami harapkan akan berpengaruh besar dalam peremajaan sawit ke depannya, tidak hanya di Riau, namun di Indonesia umumnya," kata Setyono.
Tiga tahun terakhir, PTPN V telah meremajakan 9 ribu hektare lahan. Hingga tahun 2026 perusahaan memasang target hingga 22.444 hektare.
Peremajaan sawit dilaksanakan dengan peningkatan produktivitas petani mitra. Pada 2021 lalu, produktivitas petani mitra mencapai 26 ton per hektare per tahun.
Angka itu jauh dari rata-rata nasional sebesar 19 ton per hektare per tahun. Kemudian, sejak 2021, perusahaan juga meluncurkan program penyediaan jutaan bibit sawit unggul secara daring kepada masyarakat sebagai bagian penguatan peremajaan sawit petani.
Advertisement