Heboh Aliran Sesat di Cisoka Banten, Ubah Astaghfirullahaladzim Jadi Haladzimastagfirullah

Saat berdoa pengikut aliran sesat ini harus mengucapkan kalimat zikir secara terbalik, dari Astaghfirullahaladzim menjadi Haladzimastagfirullah.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 16 Feb 2023, 15:28 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2023, 15:26 WIB
Aliran sesat di Cisoka Banten
Lokasi yang digunakan aliran sesat di Cisoka Banten. Saat berdoa pengikut aliran sesat ini harus mengucapkan kalimat zikir secara terbalik, dari Astaghfirullahaladzim menjadi Haladzimastagfirullah. (Ist Dok. Azmi)

 

Liputan6.com, Banten - Cuplikan video yang diduga praktik aliran sesat membuat resah warga Banten. Dalam video tersebut, sejumlah orang melakukan praktik keagamaan di depan makam sambil membawa seekor anjing berwarna hitam. Usut punya usut lokasi pengambilan gambar tersebut terendus di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten.

Camat Cisoka Encep Sahayat di Tangerang, Rabu (15/2/2023) mengatakan, temuan aliran sesat di Cisoka itu berawal dari informasi masyarakat setempat dan kemudian pihaknya bersama instansi terkait pun langsung mengecek lokasi tempat keberadaan ajaran sesat yang dipimpin seorang pria dengan nama Aliyudin.

"Setelah melakukan koordinasi kita langsung mendatangi tempat Aliyudin di Kapung Cibuluh. Kemudian kami melihat langsung tempat ritual seperti apa dan betul di situ ada makam (tempat dijadikan ritual)," katanya.

Encep mengatakan, dari hasil penelusuran Forkopimcam ke lokasi tempat pemimpin aliran sesat itu ditemukan sebuah ruangan yang berisikan tiga makam di dalamnya. Namun, setelah hasil pengecekan dipastikan itu bukan makam sungguhan akan tetapi itu buatan sendiri oleh pimpinan aliran sesat tersebut.

"Dipastikan itu bukan makam sungguhan. Karena itu buatan sendiri dari Aliyudin. Dan setelah itu mereka pun melakukan pembongkaran," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, hasil penelusuran dan koordinasi dengan beberapa tokoh agama memastikan aliran yang dipimpin oleh Aliyudin tersebut adalah sesat. Salah satu alasannya karena praktik atau ritual itu tidak sesuai dengan kaidah Islam sebagai mana seharusnya dilakukan itu.

"Yang bersangkutan (Pelaku) menyadari apa yang dilakukannya itu tidak sesuai dengan kaidah Islam sebagai mana seharusnya dilakukan itu. Selanjutnya, setelah mendengarkan beberapa pendapat dia bersedia untuk menghentikan kegiatan ritual tersebut," ungkap dia.

 

Pembinaan

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten memberikan pembinaan kepada kelompok yang diduga menganut aliran sesat di daerah setempat.

Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang, Nur Alam di Tangerang, Rabu mengatakan, pihaknya telah membantu memberikan pemahaman yang benar agar tidak menyimpang dari ajaran Syariat Islam Ahli Sunnah Waljamaah kepada kelompok tersebut.

"Yang pasti sampai hari ini, pengikutnya dari wilayah Balaraja, Cisoka itu dalam tahap pembinaan majelis ulama. Makanya sampai sekarang juga masih dipantau dan dibina," ujarnya.

Ia menyebutkan, jika kelompok yang diduga menganut aliran sesat pimpinan seorang pria dengan nama Aliyudin itu sudah diminta untuk membuat pernyataan yang mengakui jika salah dalam memahami ajaran agama Islam.

Selain itu, lanjutnya, mereka juga telah berjanji tidak akan melakukan dan menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan ajaran Islam yang benar.

"Dan atas kekeliruan-nya itu juga mereka sudah mengakui kesalahannya dan mengakui kekeliruannya, dan sudah meminta maaf kepada masyarakat," katanya.

Menurut dia, dari hasil pengkajian dan investigasi oleh tim di lapangan, bahwa kegiatan atau ritual yang dilakukan oleh kelompok pimpinan Aliyudin ini diketahui ada kekeliruan dalam melaksanakan dan mengamalkan Syariat Islam.

"Jadi pada dasarnya kalau setelah investigasi, setelah dikaji, memang tidak ada hal yang masuk kriteria aliran sesat. Hanya memang salah kaprah di dalam melaksanakan ritual saja, tidak ada guru, tidak ada mursyid jadi salah dalam melaksanakan ritual saja," ungkapnya.

Ia pun mengajak kepada masyarakat Kabupaten Tangerang untuk membuka diri, meluruskan ajaran yang dinilai menyimpang dan menimbulkan keresahan.

Sebelumnya, warga Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten telah dihebohkan dengan munculnya sebuah tayangan video terkait ritual keagamaan yang diduga menganut ajaran sesat.

Video paham aliran yang diduga sesat itu berisikan ritual doa di depan sebuah makam. Dalam tayangan video itu juga terlihat adanya seekor anjing berwarna hitam yang hadir dalam ritual doa tersebut.

Bahkan, beredar isu di tengah masyarakat jika para peziarah yang ingin turut serta dalam ritual sesat tersebut harus dijilat terlebih dahulu oleh seekor anjing tersebut.

Parahnya lagi, para peziarah harus mengucapkan kalimat zikir secara terbalik dari Astaghfirullahaladzim menjadi Haladzimastagfirullah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya