Liputan6.com, Kupang - Sejumlah warga di desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur terpaksa menggotong peti jenazah berisi jasad pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) melewati jalur longsor yang belum dibuka.
“Terpaksa kita gotong petinya karena memang kendaraan tidak bisa lewat karena longsor,” kata Kepala Desa Fatumnasi, Kabupaten TTS Yanto saat ditemui di lokasi bencana di Desa Noelmina, Kabupaten Kupang, Minggu.
Dia mengatakan bahwa jenazah PMI atau TKI tersebut baru tiba di Bandara El Tari Kupang pada Minggu (19/2) siang setelah dikirim menggunakan pesawat dari Malaysia.
Advertisement
Baca Juga
Saat tiba di Kota Kupang, jenazah langsung diantar menggunakan kendaraan ambulans milik Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sampai ke lokasi longsor.
“Kami gotong dari sini dan nanti akan dijemput oleh keluarga di jalur sebelah,” ujar dia, dikutip Antara.
Babinsa di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang Serma Dethan mengatakan bahwa tidak ada jalan lain, selain melewati daerah longsoran.
“Ada jalur alternatif lain, tetapi sangat curam dan berbahaya jika sambil memikul peti jenazah. Karena itu lewat jalur ini saja,” ujar dia
Dia mengatakan terhitung sejak Jumat (17/2) saat bencana longsor, sudah ada tiga jenazah yang terpaksa digotong dengan berjalan sepanjang 200 hingga 300 meter.
Saat ini ujar dia juga bahwa kendaraan roda dua dan empat sama sekali tidak bisa melintasi jalur tersebut, karena proses pengerukan masih terus terjadi.