Kasus Penembakan PMI, Menteri Karding Minta Malaysia Transparan Tegakkan Hukum 

Kementerian P2MI merespons cepat kasus penembakan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Penembakan yang menewaskan 1 PMI dan melukai empat orang lainnya itu diduga dilakukan Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 27 Jan 2025, 13:21 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 13:16 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menjalin komitmen bersama untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap seluruh Pekerja Migran Indonesia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menjalin komitmen bersama untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap seluruh Pekerja Migran Indonesia. (Foto; Istimewa).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding meminta pemerintah Malaysia transparan dalam menegakkan hukum terkait kasus penembakan terhadap lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia.  

“Kalau kontak langsung belum boleh, karena itu masih dalam pengawasan APMM (Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia). Jadi, apa namanya, Polisi Malaysia ya. Dan kita baru bisa boleh diakses itu kalau enggak salah hari Rabu. Kemenlu baru dibukakan akses,” tutur Karding di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (27/1/2025).

“Jadi tentu kita menghormati proses yang ada dalam ini, dalam melindungi mereka. Dan kita juga minta kepada Kemenlu untuk mendorong agar penegakan hukum yang ada di sini (Malaysia) dibuka transparansinya. Jadi terang benderang lah proses-proses ini sehingga jauh lebih baik,” sambungnya.

Karding mengucapkan belasungkawa mendalam atas meninggalnya satu orang PMI dan empat korban lainnya yang masih dalam perawatan di rumah sakit. Usai menerima informasi terjadinya penembakan terhadap pekerja migran, Kementerian P2MI langsung melakukan koordinasi dengan pihak kedutaan dan juga atase kepolisian Indonesia di Malaysia, diawali untuk memperjelas kronologi masalah. 

Setelahnya, Kementerian P2MI melakukan koordinasi dengan pihak-pihak setempat agar dapat mendampingi penanganan jenazah maupun menjenguk korban lain yang dirawat di rumah sakit. 

“Sekaligus kemungkinan ada proses hukum ke depan kita minta dan kita akan berusaha menyiapkan, misalnya tim advokasi untuk mendampingi mereka. Terkait di dalam negeri, saya sudah meminta jajaran saya untuk memastikan seluruh keluarga tahu masalahnya. Dan sehingga kita bisa mitigasi hal-hal apa saja yang kira-kira kita siapkan untuk melindungi dan menjaga PMI kita ini,” kata Karding menandaskan.

 

PMI Tewas Diduga Ditembak APMM di Perairan Malaysia

Perahu PMI Karam di Perairan Batam
Ilustrasi - cuaca buruk membuat proses pencarian 7 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) tujuan Malaysia, yang kapalnya karam di perairan Nongsa, Batam dihentikan sementara. (Liputan6.com/ Ajang Nurdin)... Selengkapnya

Sebelumnya, Kementerian Perlidungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) meminta pemerintah Malaysia mengusut kasus penembakan terhadap lima pekerja migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia pada Jumat (24/1/2025). 

Wakil Menteri P2MI Christina Aryani mengungkap, berdasarkan informasi yang diterima, penembakan dilakukan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM). Dalam peristiwa ini, satu orang tewas, dan empat luka-luka.

"Kementerian P2MI mendesak pemerintah Malaysia melakukan pengusutan terhadap peristiwa ini dan juga mengambil tindakan tegas terhadap aparat patroli atau petugas patroli bila mana terbukti melakukan tindakan penggunaan kekuataan berlebihan atau excessive use of force," kata Christina dalam keterangannya, Minggu (26/1/2025).

Kementerian P2MI sedang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan atase polisi di KBRI Kuala Lumpur untuk mendorong akses kekonsuleran agar bisa menjenguk para korban.

"Kementerian P2MI juga terus melakukan koordinasi untuk memastikan korban yang terluka untuk mendapatkan perawatan medis yang diperlukan dan memberikan dukungan kepada keluarga korban termasuk bantuan hukum dan pemulangan jenazah," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya