Liputan6.com, Serang - Tari tradisional di gabung dengan silat aliran Cimande di mainkan oleh siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Angsoka, Kota Serang, Banten, dalam pertandingan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Pelajar kelas 1 dan 2 sekolah dasar itu, unjuk gigi setelah dilatih gurunya sekitar dua bulan terakhir.
Kemudian pelajar kelas 1 SD ada yang mengenakan pakaian khas bujang ganong, kesenian asal Jawa Timur. Gerakannya di kreasikan dengan silat aliran Cimande.
Advertisement
Baca Juga
"Memang kalau untuk perlombaan tari yang dari berbagai daerah, itu juga sangat bagus juga, artinya kita mengenali tari dari daerah lain," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Serang, Tb Agus Suryadin, di SDN Kesatrian, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, Rabu (22/02/2023).
Ada juga siswa sekolah dasar yang menampilkan tarian jaipong, hingga permainan tradisional yang gerakannya dijadikan gerak tari lincah nan energik.
Keberanian dan jiwa sportivitas anak-anak di asah sejak dini. Sehingga mereka tak hanya cerdas dalam sisi akademik, tapi juga kreatif dibidang kesenian dan kebudayaan.
"Supaya nanti anak-anaknya juga kelihatan bakatnya, dibidang apa, mudah-mudahan seterusnya bisa lebih baik lagi, kita juga kan ada lomba MTQ, pidato, tari, nanti kelihatan bakat dia segala macem. Selama ini kan mungkin mereka punya bakat terpendam tapi tidak tersalurkan, dengan kegiatan ini bisa kelihatan bakat dia itu," terangnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Peserta Berjumlah 1.000 Murid Sekolah Dasar
Pertandingan FLS2N di ikuti lebih dari 1.000 siswa sekolah dasar. nantinya, pemenang dari setiap kecamatan nantinya akan dilombakan ke tingkat Kota Serang, selanjutnya beradu di tingkat Provinsi Banten, hingga pertandingan tingkat nasional.
"Untuk tingkat Kota Serang. (Perlombaan dilakukan) Terpisah di masing-masing kecamatan, nanti tingkat kota, jadi yang terbaik kita lombakan di tingkat Kota Serang," jelasnya.
Advertisement
Sejarah Bujang Ganong
Dalam sejarahnya, Bujang Ganong berarti Patih Pujangga Anom, adalah penari dalam kesenian Reog Ponorogo yang menggambarkan sosok patih muda, patihnya Klono Sewandono, yang cekatan, cerdik, jenaka, dan sakti.
Bujang Ganong merupakan bagian dari Reog Ponorogo dan digambarkan dengan topeng yang mirip dengan wajah raksasa, hidung panjang, mata melotot, mulut terbuka dengan gigi yang besar agak maju tanpa taring, wajah merah dan rambut yang lebat berwarna hitam menutup pelipis kiri dan kanan.
Dalam pementasan Reog Ponorogo, Bujang Ganong biasanya diperagakan oleh dua orang. Tokoh ini menjadi bagian yang selalu ditunggu-tunggu oleh penonton khususnya anak-anak karena kelucuannya.
Tari Bujang Ganong dalam gerak tarinya menampilkan akrobatik yang aktratif dan ekstrem. Pada zaman dahulu, bila dua grup bertemu saat arak-arakan, maka tiap grup reog akan menampilkan bujang ganong untuk duel akrobatik.