PSSI Ubah Nama Liga 1 Jadi Liga Indonesia, Liga 2 Jadi Liga Nusantara, Bagaimana Format Kompetisinya?

Liga 1 2023-2024 rencananya akan berlangsung mulai Juli 2023 sampai April 2024.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 06 Mar 2023, 12:51 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2023, 12:51 WIB
Konferensi Pers Keputusan Bersama Sarasehan Sepak Bola Indonesia
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kanan) memberikan keterangan di samping Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha pada konferensi pers Keputusan Bersama Sarasehan Sepak Bola Indonesia yang berlangsung di GBK Arena, Jakarta, Minggu (05/03/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

 

Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), perusahaan yang menaungi klub Persib, Teddy Tjahjono, sebagai perwakilan tim-tim Liga 1, dalam konferensi pers dengan PSSI, di Jakarta, Minggu (5/3/2023) mengatakan, format kompetisi penuh ditambah babak penentuan juara untuk tim yang berada di empat besar di akhir musim, menjadi terobosan menarik dan meningkatkan value kompetisi.

Sebelumnya, dalam Sarasehan Sepak Bola yang digelar PSSI di Surabaya, Sabtu (4/3/2023), klub-klub Liga 1 Indonesia sepakat menggelar musim 2023-2024 dengan format kompetisi penuh, seperti sebelumnya, ditambah babak penentuan (play-off) juara untuk tim yang berada di posisi empat besar.

Menurut Teddy, sebenarnya ada dua opsi skema pelaksanaan Liga 1 2023-2024. Selain kompetisi penuh, pilihan lain adalah digelar dengan sistem turnamen, di mana klub-klub peserta dibagi ke dalam tiga grup.

Liga 1 2023-2024 rencananya akan berlangsung mulai Juli 2023 sampai April 2024.

"Diskusi berlangsung terbuka dengan pembahasan yang mendetail. Namun, 18 klub Liga 1 memilih opsi kedua yaitu berlangsung dengan kompetisi penuh dan 'play-off'," kata dia.

Jika dijalankan, Teddy menyebut klub-klub Liga 1 Indonesia juga berharap adanya peningkatan kualitas dan kuantitas wasit.

Sementara Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa pada dasarnya pihaknya ingin meningkatkan kualitas Liga 1 dan juga Liga 2.

Erick tidak mau liga profesional Indonesia dipandang sebelah mata oleh komunitas sepak bola internasional.

"Kami tidak mau menganakemaskan Liga 1 atau Liga 2. Ketika berdiskusi dalam sarasehan, kami sepakat mau menjadikan Indonesia sebagai salah satu kiblat sepak bola di Asia Tenggara. Jangan lagi kita dianggap sebagai liga terendah di Asia Tenggara. Jadi harus ada terobosan. Kita tidak boleh seperti katak dalam tempurung," kata Erick Thohir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Keputusan Belum Mengikat

Selain tim-tim Liga 1, Sarasehan Sepak Bola yang berlangsung di Surabaya juga diikuti oleh klub-klub Liga 2.

Ada beberapa poin yang dihasilkan dalam pertemuan itu. Selain Liga 1 dan hal-hal yang mengiringinya, klub-klub juga menyetujui soal-soal seperti pergantian nama, di mana Liga 1 menjadi Liga Indonesia dan Liga 2 menjadi Liga Nusantara.

Akan tetapi, seluruh usulan klub dalam sarasehan masih belum menjadi keputusan mengikat karena masih harus dibicarakan lebih lanjut.

Erick Thohir pun memastikan sarasehan itu belum akan selesai. Berikutnya, akan ada sarasehan untuk Liga 3 dan Asosiasi Provinsi PSSI.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya