Â
Liputan6.com, Batam - Hujan deras ditambah medan yang sulit menghambat evakuasi korban longsor di Serasan, Natuna, Kepri. Bahkan kondisi itu membuat Bupati Natuna Wan Siswandi dan jajarannya mengurunkan niat ke lokasi longsor sejenak menunggu cuaca membaik.
Tim evakuasi gabungan dari Basarnas Natuna, unsur TNI Polri, BPBD Natuna, Damkar, serta Satpol PP Natuna dibantu alat berat, harus mundur karena kondisi cuaca buruk dan terlihat masih ada longsor susulan meski berskala kecil.
Advertisement
Tak hanya itu, dikhawatirkan juga terjadi longsor susulan karena masih terjadi pergeseran tanah di atas Gunung Jemenang.
Bupati Natuna, Wan Siswandi didampingi Bupati Natuna, Rodhial Huda pimpin langsung jalannya evakuasi, bersama Kepala Basarnas Natuna, Abdul Rahman, sertata Kapolres Natuna, AKBP Nanang Budi Santosa, serta Kasdim 0318 Natuna J Aruan, sepakat untuk menunda jalanya evakuasi.
Kondisi terkini, selain gunung Jemenang masih terjadi adanya longsor susulan skala kecil, tim juga meminta warga yang berada di kaki gunung Pelimpak untuk mengungsi, mengingat terjadi longsor dua hari lalu pada puncak gunung.
Ratusan warga diungsikan ke tempat-tempat yang aman dan terfokus pada PLBN serasan. Hingga berita ini terbit kondisi jaringan listrik wilayah serasan hidup sebagian dan jaringan telekomunikasi sedikit lumpuh.
Bupati Natuna mengimbau kepada masyarakat Serasan untuk tidak cemas berlebihan dan tetap waspada. Tim evakuasi mengadakan dapur umum bagi para pengungsi dan para tim relawan.
Kronologi Longsor
Longsor yang melanda kawasan Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepri, telah menelan belasan korban jiwa. Angka itu kemungkinan masih akan bertambah, mengingat masih ada sekitar 50-an orang yang dinyatakan hilang usai peristiwa tersebut.
Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt menceritakan kronologi detik-detik terjadinya longsor di Natuna. Bermula dari hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut pada Minggu (5/3/2023), yang tidak berhenti sampai Senin (6/3/2023).
"Pada hari Minggu tanggal 5 Maret 2023. Sekira pukul 18.30 WIB mulai terjadi hujan lebat di daerah Desa Air Nusa Kecamatan Serasan Timur yang tak kunjung berhenti sampai pada hari Senin tanggal 06 Maret 2023," kata Harry.
Sekitar pukul 04.30 WIB, longsor pertama terjadi. Material menimbun rumah, kebun, dan sumber air warga.
Pada pukul 04.30 WIB, longsor pun terjadi. Harry menuturkan, longsor itu menimbun rumah, kebun, hingga sumber air minum warga.
"Sekira pukul 04.30 Wib di daerah Bukit rumah lekuk mengalami tanah longsor yang mengakibatkan rumah, kebun warga dan sumber air minum milik warga tidak berfungsi di sebabkan tertimbun oleh tanah longsor," lanjutnya.
Kepala desa hingga Bhabinkamtibmas Polsek Serasan pun langsung menuju lokasi tanah longsor. Mereka bergotong royong membersihkan sisa-sisa tanah longsor.
"Sekira pukul 06.30 WI Kepala Desa Aparatur Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas Polsek Serasan serta masyarakat Kec. Serasan dan Serasan Timur langsung menuju TKP lokasi tempat kejadian tanah longsor melaksanakan gotong royong pembersihan sisa-sisa tanah longsor," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Riau Muhammad Hasbi mengatakan, menurut informasi yang didapatnya ada longsor susulan pada Senin pukul 13.00 WIB, lebih besar dari yang sebelumnya.
"Longsor yang terjadi pada siang itu kabarnya yang paling besar, lokasinya di Serasan Timur. Ada beberapa lokasi longsor, cuma kami masih belum bisa memastikan jumlahnya," ucapnya.
Advertisement