Liputan6.com, Jakarta - Kawasan pegunungan memiliki daya tarik dan keindahan alam memikat hati pengunjung yang datang.
Salah satunya adalah di Gunung Pegat Desa Ngadiroyo Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri. Namun, dibalik keindahan panorama di Gunung Pegat, terdapat cerita mistis yang mengakar di masyarakat.
Gunung Pegat diketahui menyimpan beragam kisah misteri tentang keberadaan makhluk halus. Gunung Pegat di Nguntoronadi merupakan gunung yang dibelah karena pembangunan jalan.
Advertisement
Pegunungan Ngadiroyo yang menghubungkan Kecamatan Ngadirojo dan kecamatan Nguntoronadi itu dibelah.
Baca Juga
Dari sini asal mula dinamakan Gunung Pegat. Akses menuju kawasan Gunung Pegat terbilang mulus.
Hanya saja, pengguna jalan perlu waspada dengan sejumlah tikungan tajam, tanjakan dan turunan. Beruntung sekarang sudah dipasang rambu-rambu dan lampu penerangan jalan.
Selain faktor kondisi jalan, ada kisah mistis yang hingga saat ini diyakini warga sekitar. Banyak warga sekitar Wonogiri meyakini Gunung Pegat pantang dilewati oleh pasangan atau rombongan pasangan pengantin baru.
Jika pantangan itu dilanggar, warga percaya akan terjadi perpisahan, perceraian (pegatan) dalam bahasa Jawa.
Namun, ada alternatif yang bisa dilakukan dengan cara rombongan pengantin lewat jalan memutar. Hanya saja jarak tempuhnya mencapai puluhan kilo meter melewati jalur Pracimantoro.
Pengantin Baru
Pantangan bagi pasangan pengantin melintas di Gunung Pegat itu tak lepas dari mitos yang berkembang di tengah masyarakat. Mitos tersebut tentang sosok makluk halus penunggu Gunung Pegat yang bernama Mbah Glondor.
Dikisahkan, Mbah Glondor disebut-sebut tak suka melihat pasangan pengantin bahagia lewat lokasi itu. Kabarnya, Mbah Glondor meninggal dalam kondisi sakit hati.
Dia berikrar akan menghancurkan setiap kebahagiaan mereka yang datang ke Gunung Pegat.
Menurut cerita yang dipercaya masyarakat, dulu Mbah Glondor harus rela ditinggal pasangannya. Mbah Glondor yang sakit hati berjanji akan menduda seumur hidup.
Sosok Mbah Glondor ini sering disebut-sebut membuat pengendara mengira bahwa tikungan di kawasan Gunung Pegat adalah jalan lurus.
Padahal seharusnya berbelok. Pemilik warung di utara Gunung Pegat mengatakan, saat ini jalur Gunung Pegat pada malam hari sudah ramai kendaraan yang lewat apalagi disepanjang jalan itu sudah dipasangi lampu penerangan.
Konon, dulu di kawasan Gunung Pegat beberapa kali terdapat kejadian orang meninggal dunia. Baik karena terkena tanah longsor, bunuh diri maupun mayat dibuang dikawasan itu.
Sampai saat ini belum diketahui pasti kebenaran mitos Gunung Pegat itu menyebabkan terjadinya perceraian atau tidak. Namun, alangkah baiknya kita selalu berdoa terlebih dahulu dan waspada ketika akan melewati jalan itu.
Advertisement