Erupsi Gunung Merapi, Boyolali Diguyur Hujan Abu

Desa Tlogolele yang merupakan daerah lereng Gunung Merapi yang masuk Kabupaten Boyolali diterjang hujan abu pasca erupsi Merapi yang terjadi pada Sabtu siang (11/3/2023).

oleh Fajar Abrori diperbarui 11 Mar 2023, 18:53 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2023, 18:42 WIB
Penampakan Asap Tebal Erupsi Gunung Merapi
Pengendara motor melintas saat erupsi Gunung Merapi terlihat dari desa Tunggularum di Sleman pada 11 Maret 2023. Berdasarkan pengamatan pada Sabtu (11/3/2023) mulai pukul 06.00-12.00 WIB, BPPTKG mencatat satu kali guguran lava keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya. (AFP/Devi Rahman)

Liputan6.com, Solo - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan guguran awan panas pada Sabtu siang (113/2023). Akibat erupsi tersebut menyebabkan sejumlah daerah di Kabupaten Boyolal yang terletak di lereng Gunung Merapi diguyur hujan abu.

Kepala BPBD Boyolali Widodo Munir mengatakan erupsi Gunung Merapi menyebabkan daerah yang terletak di sekitar lereng gunung tersebut terjadi hujan abu. Berdasarakan laporan dari petugas BPDB Boyolali di lapangan bahwa hujan abu turun di wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyoali.

“Informasinya yang terkena di Desa Tlogolele yang masuk Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali,” kata dia saat dihubungi, Sabtu (11/3/2023).

Sementara itu Sekretaris Desa Tlogolele Naigen Achta Nur Edi membenarkan jika seluruh wilayah desanya terkena hujan abu erupsi Gunung Merapi. Hujan abu terjadi 30 menit setelah terjadi guguran awan panas yang terjadi di puncak Gunung Merapi ke arah Kali Bebeng atau Krasak.

“Ketebalan hujan abunya sekitar 2 milimeter. Hampir semua sama tebalnya hujan abu di semua daerah di Desa Tlogolele,” ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Warga Tetap Beraktivitas

Meskipun turun hujan abu merapi, Naigen memastikan penduduk di desa tersebut masihb beraktivitas seperti biasa. Bahkan warga yang tinggal di Dusun Stabelan yang merupakan kampung paling dekat dengan puncak Gunung Merapi masih belum mengungsi.

“Sampai saat ini belum ada instruksi apapun terkait dengan kejadian tadi. Dan saat ini masayrakat tetap aktivtas sepeti biasa dan membersihkan abu yang menutupi jalan-jalan apabila ada mobil yang lewat tidak bertebaran kemana-mana,” ucapnya.

Seperti diketahui Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya luncuran awan panas dari Gunung Merapi pada Siang ini, Sabtu (11/3/2023). Terjadi awal panas guguran di Merapi tangal 11 Maret 2023 pukul 12.12 RIB,” tuilisa BPPTKG dalam keterangan resminya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya