Ratapan Ratusan Narapidana Perempuan Kikis Dosa dari Balik Jeruji Penjara

Ramadan menjadi ladang bagi ratusan narapidana Lapas Perempuan Pekanbaru menebus dosa dan memperbanyak amal mendekatkan diri kepada Allah.

oleh M Syukur diperbarui 01 Apr 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2023, 14:00 WIB
Sejumlah narapidana di balik jeruji Lapas Perempuan Pekanbaru bertadarus selama Ramadan.
Sejumlah narapidana di balik jeruji Lapas Perempuan Pekanbaru bertadarus selama Ramadan. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Aula di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Pekanbaru diubah menjadi tempat salat ratusan narapidana selama Ramadan. Saban hari selama bulan puasa, bangunan tak berdinding tinggi itu menjadi lokasi ibadah dan menggali ilmu agama.

Memasuki waktu salat, para narapidana berbondong-bondong menuju aula Lapas Perempuan Pekanbaru. Lengkap dengan mukenah, mereka membuat shaf rapat dan lurus bersiap melaksanakan salat berjemaah.

Pemandangan serupa juga terlihat sebelum azan Salat Isya berkumandang pada Kamis malam, 31 Maret 2023. Sebelum iqamah, melalui pengeras suara, diputar lantunan ayat suci Al-Qur'an.

Setelah ustaz datang, ratusan narapidana melaksanakan Salat Isya berjemaah. Selanjutnya mendengarkan siraman rohani, kemudian Salat Tarawih berjemaah lalu ditutup dengan tadarus.

Menariknya, setiap narapidana diberikan catatan amal. Berbentuk buku, catatan ini layaknya buku wajib Ramadan bagi pelajar untuk merangkum ceramah yang disampaikan ustaz.

Buku catatan ini lengkap dengan absensi salat. Jika tidak pergi ke aula atau salat berjemaah, narapidana perempuan harus mencatat apa alasannya.

"Misalnya sedang halangan atau haid, itu harus disebut hari ke berapa, jadi setiap hari dicatat amalannya selama Ramadan," ujar seorang sipir Lapas Perempuan yang dikepalai oleh Desi Andriani itu.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Banyak Hikmah

Narapidana di Lapas Perempuan Pekanbaru sudah mengisi aula untuk melaksanakan salat berjemaah selama Ramadan.
Narapidana di Lapas Perempuan Pekanbaru sudah mengisi aula untuk melaksanakan salat berjemaah selama Ramadan. (Liputan6.com/M Syukur)

Pantauan di Lapas, tadarus tidak hanya dilakukan di aula saja. Sejumlah narapidana usai pulang dari aula melanjutkan bacaan kitab suci umat Islam itu di kamar masing-masing.

Di bawah pantauan Kepala Pengamanan Lapas Perempuan Ema Pansi Tarigan, narapidana ini membentuk kelompok melingkar dan mengaji secara bergantian.

"Banyak hikmahnya Ramadan di Lapas ini, lebih rajin beribadah," ujar narapidana, Julis Frastia.

Sewaktu bebas dulu, cerita Julis, dia malah jarang beribadah, bahkan salat-pun berat dilakukannya. Setelah tersandung hukum, ditambah dengan pembinaan di Lapas, dia diubah menjadi pribadi lebih baik.

"Alhamdulillah banyak hikmahnya, sebagai bekal nanti jika bebas, tidak malu dengan keluarga karena sudah sering mengaji," terang Julis.

Terpisah, Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Mhd Jahari Sitepu yang melaksanakan safari Ramadan di Lapas Perempuan Pekanbaru menjelaskan, selama 30 hari puasa pihak Lapas sudah mempersiapkan sejumlah agenda keagamaan.

"Setiap hari selama Ramadan, dibekali dengan kegiatan agama, tadarus," kata Jahari didampingi Desi Andriani.

 


Diajari Baca

Jahari mengatakan, Lapas Perempuan Pekanbaru dihuni 400 lebih narapidana. Jumlah itu didominasi oleh warga binaan pemasyarakatan beragama Islam.

"Di sini ada 25 warga binaan Nasrani, selebihnya Islam," terang Jahari.

Jahari menambahkan, narapidana yang tidak bisa membaca Al-Quran diajari oleh warga binaan lainnya. Begitu juga dengan narapidana yang tidak bisa bacaan salat.

"Diajari, dari tidak pandai membaca Al-Quran menjadi bisa, ada yang menjadi guru," kata Jahari.

Lapas Perempuan Pekanbaru selama ini dikenal dengan ragam kegiatan pembinaan bagi narapidana. Sebut saja menjahit, menari bahkan drumband.

Menurut Jahari, hal ini sesuai dengan Undang-Undang tentang Pemasyarakatan bahwa Lapas dan Rutan bukan tempat penyiksaan. Narapidana tidak diperlakukan kejam sebagaimana kabar dari luar.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya