May Day, Buruh di Aceh Bakal Gelar Demo di Gedung Wakil Rakyat Tuntut Cabut Omnibus Law

Aksi damai memperingati Hari Buruh Sedunia (May Day) 2023 di Aceh bakal dipusatkan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2023, 08:31 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2023, 08:31 WIB
Ilustrasi Demo Buruh
Ilustrasi Demo Buruh (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

 

Liputan6.com, Aceh - Aksi damai memperingati Hari Buruh Sedunia (May Day) 2023 di Aceh bakal dipusatkan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Ketua DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Provinsi Aceh Habibi Inseun mengatakan, peringatan aksi damai Hari Buruh Internasional di Aceh digelar serentak bersama serikat pekerja yang ada di nasional.

"Kita akan berkumpul dulu di depan Masjid Raya Baiturrahman, kemudian bergerak menuju Simpang Lima yang juga menjadi tempat sentral masyarakat Aceh menyampaikan aspirasi ke pemerintah," katanya.

Habibi mengatakan, dari Simpang Lima massa akan bergerak gedung DPR Aceh.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Ketua DPR Aceh dan Ketua Komisi V serta beberapa anggota lainnya untuk duduk bersama para buruh Aceh," ujarnya.

Habibi menyampaikan, dalam aksi May Day tahun ini pihaknya mengangkat beberapa persoalan, yakni terkait tuntutan pencabulan UU Cipta Kerja dan Omnibus Law yang telah lama bergulir.

Kemudian, permasalahan pemutusan hak kerja (PHK), Tunjangan Hari Raya (THR) yang tidak dibayarkan, upah dibawah minimum, status kerja yang kurang jelas, terkait perlindungan buruh sektor perkebunan dan lainnya.

"Isu-isu tentang kesejahteraan tetap menjadi isu yang kita sampaikan tahun ini termasuk tentang jaminan sosial, maka ini akan tetap kita suarakan," katanya.

Dirinya menambahkan, aksi yang setiap tahun dilaksanakan tersebut merupakan upaya organisasi buruh untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah dalam mengatasi permasalahan, baik itu soal pengangguran, kondisi kemiskinan.

"Semua masalah ini sebenarnya sudah mempunyai regulasinya. Tetapi tidak terimplementasi dengan baik, maka kita mengingatkan itu," kata Habibi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya